Sebanyak 5000 surat suara di Bantul terpenuhi (dok. Alinea/Erna Sulistyowati)

Bantul – Pemilu serentak tinggal menghitung hari. Untuk pertama kalinya Indonesia melakukan Pemilihan Presiden dan Calon Legislatif bersamaan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara telah mendistribusikan surat suara ke seluruh provinsi di Indonesia dan salah satunya Yogyakarta.

Namun ada beberapa kendala dalam pendistribusian surat suara, hal ini terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah surat suara yang didistribusikan masih kurang 5 Ribu surat suara dalam lima kategori ditambah 2% cadangan.

Tiap kategori harusnya ada 722.579 surat suara sesuai Daftar Pemilih Tetap atau DPT ditambah 2% cadangan. Akan tetapi, hanya 721.009 surat suara yang baru didistribusikan ke Bantul.

Kekurangan surat suara disebabkan karena surat suara yang sudah di sortir dan dilipat mengalami kerusakan seperti sobek dan hal lainnya.

“Kekurangan itu bukan karena jumlahnya, karena hasil lipatan itu, ada yang rusak, ada yang sobek dan sebagainya sehingga menyebabkan surat suara itu menjadi kurang,” ujar Kepala Divisi Teknis KPU Bantul Joko Santosa saat ditemui Alinea di Kantor KPU Bantul Jl Wachid Hasyim, Bantul, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Divisi Teknik KPU Bantul, Joko Santosa. (Dok. Alinea/Erna Sulistyowati)

Untuk mengatasi hal tersebut, KPU Bantul telah mengirim surat laporan ke pusat dan pada tanggal 6 April sudah dikirim sejumlah surat suara yang harus terpenuhi di Bantul sesuai jumlah DPT ditambah 2% cadangan.

Joko mengatakan selanjutnya pihaknya akan melakukan pensortiran dan packing sesuai kebutuhan daerah pemilihan atau Dapil dengan melibatkan tenaga kerja lepas. Pendistribusian kotak suara dan surat suara ditargetkan akan selesai H-1 pemilihan umum atau tanggal 16 Apil 2019. Joko menambahkan pendistribusian dimulai dari daerah terluar Bantul karena aspek geografis.

“Mulai tanggal 13-14 sudah mulai didistribusikan ke masing -masing daerah. Dimulai dari daerah terpinggir dulu, tanggal 14 itu dimulai dari kecamatan terluar seperti di dlingo dan daerah terluar di Bantul karena pertimbangan dari aspek geografis.” kata Joko. (Erna)