ALINEA- Kemenangan Bali United atas Persik Kediri (3-1) menutup gelaran Liga 1 musim 2021/2022 pada Kamis,(31/03/2022). Klub yang bermarkas di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar secara beruntun menjadi jawara kompetisi sepak bola kasta teratas di Indonesia itu terlebih dahulu berhasil memastikan gelar juara Liga 1 musim ini di pekan sebelumnya, setelah pesaing terdekatnya, Persib Bandung hanya meraih skor kacamata kala menghadapi Persik Kediri.

Bagi Alessandro Stefano “Teco” Cugurra Rodriguez gelar juara musim ini merupakan kali ketiga secara beruntun (sejak 2018) pelatih berusia 47 tahun menguasai Liga 1. Teco, sapaan akrabnya kini berhasil menyamai jumlah gelar sahabat sekaligus pelatih Persis Solo saat ini, Jacksen F. Tiago, kala menukangi Persipura Jayapura yang berhasil menjuarai Liga Indonesia musim (2008/2009), (2010/2011), dan (2012/2013).

(Teco meraih juara bersama Jacksen kala keduanya membesut Persebaya 2004/2005)

Uniknya, Jacksen F. Tiago (JFT) adalah sosok yang mengajak Teco untuk mencicipi geliat sepak bola di tanah air. JFT yang pada musim 2004/2005 menjabat sebagai pelatih kepala Persebaya Surabaya membutuhkan pelatih fisik, kemudian mendatangkan Teco yang belum lama tugasnya menjadi direktur teknis klub Malaysia, Jurong FC berakhir.

“Brazillian Connection” di jajaran kepelatihan itu langsung mengguncang jagad Liga Indonesia sekaligus menorehkan rekor Persebaya sebagai tim Promosi yang langsung meraih gelar juara Liga di musim pertama. Hal unik lainnya adalah keduanya sama-sama mempersunting perempuan asal Surabaya.

Teco kemudian kembali ke kampung halamannya sebagai pelatih fisik untuk Pato Branco Esporte Clube, sebelum akhirnya kembali berkelana Asia Tenggara saat menangani Kuala Muda Naza. Petualangannya berlanjut ke Thailand dengan melatih Chiangrai United, Phuket FC, Osotspa, dan Navy FC.

Sumber : Instagram.com @stefanocugurra || Pelatih baru Persija, Stefano Cugurra saat pertama kali memimpin latihan tim ibukota.

Kedatangannya ke Indonesia pada Januari 2017 menjadi awal mula catatan “tinta emas” prestasinya sebagai pelatih, Teco didatangkan manajemen Persija Jakarta untuk menggantikan pelatih Muhammad Zein Al-Hadad (Mamak).

Pelatih asal Brazil itu sempat mengalami masa sulit pada fase awal kepelatihannya, Persija tak mampu lolos dari fase grup Piala Presiden 2017 setelah hanya menempati peringkat ketiga dengan 4 poin hasil dari menang melawan PS Tira, seri melawan Arema, dan takluk kala menghadapi Bhayangkara FC.

Di musim pertamanya, Teco mengantarkan Persija menduduki peringkat keempat di klasemen akhir Liga Indonesia era Liga 1 musim 2017. Kebangkitan sang Macan, julukan Persija yang diasuh Teco baru terasa semusim kemudian sebagai kampiun Liga 1 2018. Marco Simic, dkk unggul 1 poin dari peringkat kedua PSM Makassar yang memiliki 61 poin.

Uniknya, pada laga “El Classico” ala Indonesia antara Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Teco sempat dicemooh dari salah seorang supporter tim tuan rumah saat Persija bertandang ke Bandung, kala itu oknum suporter berujar “Teco Out! Teco Out! Gak bakalan pernah Juara! Gak bakalan pernah Juara!”

Pada 2019, pelatih berlisensi UEFA Pro kemudian hengkang ke klub asal Pulau Dewata, Bali United. Teco berhasil meramu skuad mewah Bali dengan hanya menderita 8 kekalahan sepanjang musim. Paulo Sergio, cs gagah perkasa di pucuk Liga 1 2019 dengan 64 poin selisih 10 poin dari peringkat kedua, Persebaya Surabaya.

Meski Pandemi Covid-19 menghentikan kompetisi musim 2020, manajemen Bali United tetap menyodorkan perpanjangan kontrak baru bagi Stefano Cugurra hingga penghujung 2022. Alhasil, kokohnya finansial dan teguhnya filosofi permainan klub milik Pieter Tanuri berbuah manis, Bali United langsung tampil konsisten ketika liga kembali bergulir.

Stefano Cugurra Pelatih Tersukses Liga 1
Sumber : instagram.com/@bolanusantar || Stefano Cugurra sang “Penguasa Liga 1”

Dominasi Bali United mulai terasa kala Liga memasuki pertengahan musim yang mana secara “kebetulan” seri 4 dan 5 diselenggarakan di Provinsi Bali. Dari 34 pertandingan yang dilakoni Bali United berhasil memperoleh 75 poin dengan catatan 23 kali kemenangan, 6 hasil seri, dan hanya menderita 5 kekalahan.

Pelatih yang juga memiliki kewarganegaraan Italia, menjadi anomali dari hilir mudik pelatih di Liga 1 musim ini. Tercatat sudah ada 14 Pelatih yang tak mampu berlama-lama duduk di “kursi panas” pelatih Liga 1 :

  1. Mario Gomez (Borneo FC)
  2. Risto Vidakovic (Borneo FC)
  3. Ian Andrew Gillian (PSIS Semarang)
  4. Imran Nahumarury (PSIS Semarang)
  5. Joko Susilo (Persik Kediri)
  6. Hendri Susilo (Persiraja Banda Aceh)
  7. Rahmad Darmawan (Madura United)
  8. Jacksen F. Tiago (Persipura Jayapura)
  9. Igor Khriushenko (Tira-Persikabo)
  10. Milomir Seslija (PSM Makassar)
  11. Angelo Alessio (Persija Jakarta)
  12. Iwan Setiawan (Persela Lamongan)
  13. Djadjang Nurjaman (Barito Putra)
  14. Dejan Antonic (PSS Sleman)

Kecerdasannya mendatangkan pemain sesuai kebutuhan tim, kepiawaian menjaga konsistensi tim dalam meraih kemenangan, serta rekam jejak prestasi gemilang 3 gelar juara beruntun sepanjang 4 kali digelarnya Liga 1 (sejak 2017) nampaknya cukup untuk membuat pecinta si kulit bundar tanah air menjuluki Teco sebagai “Penguasa Liga 1”.

Penulis : Adrian Pradnaditya

BACA JUGA : “Happy Ending” Perjuangan PSS Sleman Arungi Liga 1 https://alinea.mmtc.ac.id/happy-ending-perjuangan-pss-sleman-arungi-liga-1-musim-ini/Musim Ini