· ·

Java Ethnic Artnival 2019, 20 Pertunjukkan dari Jawa Tengah

Java Ethnic Artnival tahun 2019 mengangkat tema ‘Manunggaling Kawula Muda Bangun Budaya’ yang artinya mengajak kaum muda untuk bersatu mempertahankan dan melestarikan kebudayaan yang ada.

Pemukulan gong oleh Ketua Java Ethnic Carnival 2019, Iqbal Khoirul Rahman sebagai tanda dibukanya JEA 2019 di Monumen Serangan Umum 1 Maret. (Dok. Alinea/Oktarian Bagus)

Acara ini digelar sebagai perayaan acara hari ulang tahun Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Tengah ke-8 di Monumen Serangan Umum 01 Maret Yogyakarta pada Minggu, 28 April 2019.

Meski acara tertunda selama sekitar satu jam karena hujan, hal ini tidak menyurutkan semangat untuk menghibur para penonton dan menunjukkan tarian serta fashion show batik khas daerah mereka masing-masing.

Untuk acara fashion show tahun ini, menampilkan batik dari daerah kabupaten Wonosobo, Brebes, Banjarnegara, Purworejo, Grobogan, Jepara, Cilacap dan Magelang.

Sedangkan untuk acara tari, menampilkan 12 pementasan dari daerah yang berbeda, di antaranya Tari Gambyong Marikangen dari Kebumen, Tari Dolalak dari Purworejo, dan Tari Angguk dari grobogan.

Pertunjukan Tari Barong dari Blora yang ikut memeriahkan Java Ethnic Carnival.( Dok. Alinea/Oktarian Bagus)

Sebelum malam puncak pada hari minggu kemarin, telah diadakan serangkaian-serangkaian acara yaitu lomba futsal, seminar atau talkshow dan lomba videografi. Yang sebelumnya dimulai dari tirakatan untuk berdoa bersama untuk kelanggengan organisasi.

“Bedanya dari JEA tahun kemarin, dari konsepnya ada sebuah penampilan. Jadi kalau tahun kemarin, ada yang sudah tampil. Sedangkan tahun ini lebih mengakrabkan pada masyarakat yang ada di sekitar kita”, ujar Iqbal Khoirul Rachman, Ketua IKPM Jateng 2019.

Iqbal berharap, melalui acara ini bisa menularkan nilai-nilai cinta pada budaya daerah pada kaum muda. Ia juga mengatakan bahwa akan lebih bagus lagi jika tidak hanya IKPM Jateng yang tentunya bergerak dalam hal ini, Namaun juga organisasi, elemen-elemen masyarakat dan yang lainnya untuk tetap melestarikan budayanya. (Tika)

BERITA TERKAIT