Tidak sedikit yang belum mengenal Cirebon, kota/kabupaten disalah satu provinsi Jawa Barat yang banyak memiliki kebudayaan dan kelestarian adat yang masih dilestarikan sampai sekarang. Indonesia sendiri banyak memiliki kebudayaan tradisional yang diwariskan dari leluhur atau nenek moyang, setiap wilayah yang ada di Indonesia pasti memiliki kebudayaannya masing-masing, itulah salah satu penyebab mengapa Indonesia dijuluki sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang unik dan beragam di segala penjuru nusantara.Perkembangan zaman seringkali dianggap sebagai suatu proses lunturnya kebudayaan tradisional, yang mana berada dizaman digital seperti sekarang ini harus siap dalam mengalami goncangan lunturnya kebudayaan tradisional. Dua sisi yang pasti memiliki persoalan didalamnya, kenyataan didalamnya bahwa terutama generasi muda banyak yang melupakan dan meninggalkan kebudayaan tradisional yang dimiliki Indonesia dengan perkembangan zaman yang dirasakan sekarang ini. Pola gaya hidup yang selalu beriringan dengan dunia digital, mengakibatkan masyarakat lebih menghabiskan waktu di social media. Fakta bahwa Di era teknologi yang semakin berkembang, Penggunaan smartphone merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di dengar oleh manusia. Penggunaan smartphone merupakan sebuah alat yang berdampak besar terhadap perubahan kehidupan manusia. Perubahan ini memiliki dampak bagi pola perilaku manusia. Hal ini menjadi tugas Bersama bagaimana perkembangan zaman ini dapat berjalan beriringan dengan tetap melestarikan kebudayaan tradisional.
Dengan adanya kemudahan dari perubahan digital ini, masyarakat Indonesia sudah seharusnya bisa memanfaatkan dengan sebaik mungkin. Kebudayaan tradisional dan perkembangan digital ini bisa berjalan beriringan untuk mewujudkan kebudayaan yang jauh lebih berkembang dan dikenal luas oleh setiap masyarakat dipenjuru dunia. Kebudayaan tradisional Indonesia banyak diminati oleh masyarakat, tidak hanya local namun juga dari wisatawan asing. Hal ini menjadi satu alasan mengapa kita harus tetap melestarikan kebudayaan, dimana menjadi salah satu daya Tarik yang cukup besar untuk mengenalkan kekayaan yang ada di Indonesia.
Pentingnya mempelajari kebudayaan harus ditaman sejak dini. Adanya peran pemerintah, keluarga dan lingkungan menjadikan kebudayaan akan teta terjaga. Salah satu cara untuk bisa mempelajarinya yaitu dengan mengikuti beberapa sanggar seni yang ada di Indonesia. di setiap daerah pasti memiliki komunitas seperti ini. Di Cirebon sendiri kita dapat menemukan beberapa sanggar, salah satunya sanggar tari. Cirebon memiliki tarian tradisionalnya sendiri, yaitu tari topeng. Dari Namanya sudah jelas, bahwa tarian ini menggunakan topeng saat melakukan aksi tarinya.
Tari topeng daerah Cirebon disebut sebagai panca wanda dimana dari Namanya sendiri memiliki karakter dan makna. Cirebon merupakan sebuah wilayah yang erat kaitannya dengan nilai agama islam, pada tari topeng panca wanda ini juga mengandung nilai moral dan erat berkaitan dengan penyebaran agama islam. Seiring perkembangannya, dalam penampilannya, tari topeng panca wanda ini ditampilkan sesuai dengan perkembangan zaman, yang mana teknologi yang berkembang dimanfaatkan untuk sebuah pementasan agar terkesan jauh lebih menarik masyarakat untuk dapat menonton dan mempelajadinya. Penampilan yang diengkapi dengan teknologi panggung yang modern namun dibaluti dengan ciri khas tradisional yang tetap melekat.
Ada lima jenis topeng utama pada tari topeng panca wanda Cirebon, diantaranya yaitu:
- Panji
Topeng putih melambangkan kesucian, yang mana tarian ini sangat sederana. Dimana kesucian ini dapat di gambarkan dengan anak yang baru lahir, yang kita percaya bahwa kesucian masih ada pada diri setiap yang baru melahirkan.
- Samba/Pamindo
Digambarkan bahwa pada
topengnya sendiri identic dengan anak-anak. Yang mana digambarkan bahwa keingintahuan seorang anak, tetap identic dengan kelucuan, keceriaan dan kelincahan didalamnya.
- Rumyang
Yang ketiga ini menggambarkan seorang yang meranjak kemasa remaja. Dalam gerak tarinya sendiri lebih tegas dan terstruktur dibandingkan dengan tari panji dan samba/pamindo.
- Patih/Tumenggung
Tarian topeng yang menggambarkan orang dewasa dimana memiliki wajah yang tegas. Pada fase ini dapat dijelaskan bahwa adanya kedewasaan dimana memiliki kebijaksanaan.
- Kelana/Rahwana
Dari warna yang ada pada topengnya sendiri, jelas bahwa topeng ini menggambarkan kemarahan. Namun, pada fase kehidupan terakhir ini digambarkan bahwa adanya kemampuan dalam mengendalikan amarah yang ditunjukkan pada Gerakan didalam tarian topeng kelana.
Dalam kelestariannya, kita dapat mempelajarinya diberbagai tempat. Selain tadi dijelaskan dengan mengikuti komunitas sanggar, juga kita bisa mempelajarinya melalui media online. Kita dapat menemukan secara mudah misalnya saja melalui media YouTube, banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan platform tersebut sebagai satu cara efektif untuk melestarikan sebuah kebudayaan. Kita juga dapat melakukan hal sama untuk pembuktian keikutsertaan dalam kelestarian budaya yang ada di Indonesia. jadikan perkembangan zaman sebagai modal besar untuk tetap terjaganya keberlangsungan kebudayaan tradisional di Indonesia.
Penulis: Syehan Maulana
Referensi:
Supriyatno, H. (2019). Lunturnya Budaya Tradisional di Era Digital. Dari: https://www.harianbhirawa.co.id/lunturnya-budaya-tradisional-di-era-digital/
Portal gagasan baru Indonesia. (2022). [Lengkap] Tari Topeng Cirebon: Sejarah, Fungsi, Kostum, Properti + Video. Dari: https://www.selasar.com/tari/topeng-cirebon/
Leave a Reply