Pesawat Azerbaijan Airlines jenis Embraer E190AR jatuh di Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12). Pesawat dengan rute Baku-Grozny tersebut membawa 67 orang, menewaskan 39 penumpang, dan melukai 28 lainnya. Penyebab kecelakaan diduga melibatkan sistem pertahanan udara Rusia, meskipun Kremlin menyangkal tuduhan tersebut. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyalahkan militer Rusia atas insiden ini, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maaf.
Penerbangan Air Canada AC2259 mengalami kegagalan roda pendaratan saat tiba di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada, pada Sabtu (28/12). Pesawat Bombardier Q400 ini melakukan pendaratan darurat setelah salah satu sayapnya terbakar. Beruntung, seluruh 73 penumpang selamat tanpa cedera.
Pada hari yang sama, pesawat Boeing 737-800 KLM Royal Dutch Airlines tergelincir di Bandara Sandefjord, Norwegia. Masalah pada sistem hidrolik memaksa pilot melakukan pendaratan darurat. Seluruh 182 penumpang dan awak pesawat selamat meskipun insiden tersebut memicu ketegangan di dalam kabin.
Kecelakaan paling tragis terjadi pada Minggu (29/12) ketika pesawat Jeju Air Boeing 737-8AS mengalami kebakaran di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Dari 181 penumpang dan kru, hanya lima orang yang selamat, termasuk dua pramugari. Penyebab kecelakaan diduga melibatkan tabrakan dengan kawanan burung dan cuaca buruk. Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, telah memerintahkan operasi penyelamatan maksimal untuk mencari korban yang masih hilang.
Rangkaian insiden ini menjadi pengingat pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, baik melalui inovasi teknologi maupun penguatan regulasi di sektor transportasi udara.
Leave a Reply