Kamu Introvert? Ini Cara Agar Komunikasi Kamu Lebih Pede dan Nyaman

Illustrasi seorang introvert. (dok. Shutterstock)

ALINEA – Sebenarnya label ‘Introvert’ kepada seseorang justru akan membatasinya dalam mengekspresikan hal apa yang ingin di lakukan dalam hidup, misalnya berkomunikasi dan juga berada di lingkungan sosial.

Seorang introvert akan malu ketika berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, hal tersebut yang menjadi zona nyaman bagi introvert itu sendiri. Disatu sisi, Hal yang tidak mungkin jika seseorang mengganti sifat atau kepribadiannya, maka sebaiknya bisa berpikiran lebih terbuka agar bisa nyaman dalam menjalin komunikasi

Menurut majalah New York Times. Di tahun 2012, Amerika Serikat (USA) tercatat memiliki jumlah introvert sepertiga hingga setengah dari jumlah populasinya, dan menjadikan ini sebagai garis terdepan revolusi sunyi.

Bagi liners atau teman liners yang merasa introvert atau sudah di cap introvert, berikut rangkuman Alinea dari yourtango.com tentang cara agar introvert berkomunikasi lebih pede dan nyaman.

Agar lebih nyaman, pahami dirimu sambil memperdalam pilihan yang akan kamu ambil. Satu pilihan itu adalah tetap berada di zona nyaman atau mengeksplorasi sedikit apa yang ingin kamu lakukan dan apa yang berharga buatmu.

Nyatanya, jika seseorang bersikap statis yaitu jarang melakukan perubahan, bayangkan betapa membosankannya ketika menjalin hubungan atau komunikasi dengan orang lain, bahkan dengan kalian sendiri.

Kepribadian Introvert memilki jarak, dalam artian kalian lah sendiri yang dapat menentukan sejauh mana kalian mengambil kebiasaan komunikasi dengan yang yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh dengan siapa kalian berada, dimana lingkungan kalian tinggal, dan bagaimana perasaan anda.

Introvert lebih senang dengan tempat sunyi (dok. Nexonia)

Introvert cenderung untuk berada di tempat yang tenang dan akan lelah ketika menjalani suatu komunikasi yang sangat intens maka dari itu Jauhilah kondisi yang memiliki keributan tinggi, tempatkan diri anda pada tempat komunikasi yang tenang agar ada percakapan menarik dan menimbulkan kertertarikan bersama.

Dalam komunikasi tentu diharapkan dapat saling terhubung saat berbicara. Ekspresikan diri kalian dengan konten yang memberikan timbal balik dari penerima tentang siapa kalian, serta minat kalian melalui pilihan kata, gaya, humor, dan informasi.

Terhubung dengan orang–orang yang membawa pengalaman dan pandangan baru bagi kalian dan tetap berada di zona nyaman masing–masing. Antisipasi komunikasi terburuk yang mungkin bisa saja terjadi agar dapat mengurangi kecemasan ketika kalian akan melakukan kegiatan komunikasi.

Perhatikan topik yang akan kamu bahas (dok. Nexonia)

Perhatikan topik yang akan kalian bahas dan bagaimana kalian membawanya sebelum memulai komunikasi seperti informasi atau cerita pendek.

Meski demikian, Pahami bahwa keterampilan mendengar sama pentingnya dengan keterampilan berbicara. Berlatih mengajukan pertanyaan terbuka yang dimulai dengan ‘apa’ dan ‘bagaimana’. Jangan ragu untuk mengucapkan apa yang dikatakan. Dapatkan informasi yang berguna untuk mengukur dan memperbaiki situasi dengan memperhatikan bahasa tubuh dan nada suara.

Berikan diri kalian sendiri kenyamanan untuk meninggalkan sebuah komunikasi yang dianggap tidak penting kapanpun kalian mau. (Ariskha)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *