Musim Penghujan, Waspada Demam Berdarah

Nyamuk Aedes Aegypti (dok. Helllosehat)

ALINEA – Di musim hujan seperti ini, kita perlu mewaspadai adanya penyakit Demam Berdarah (DB). Penyakit demam berdarah memang kerap kali menyerang di saat musim hujan. Penyebab utamanya siapa lagi, kalau bukan nyamuk Aedes Aegypti.  

Sudah menjadi rahasia umum jika nyamuk ini memiliki ciri-ciri kaki yang khas berwarna belang hitam dan putih. Dikutip dari dengeuvirusnet, Aedes Aegypti termasuk jenis nyamuk yang aktif pada siang hari, memiliki jam operasional mengigit pada pukul 09.00–10.00 WIB dan sore hari pukul 16.00–17.00 WIB. Nyamuk ini juga memiliki kebiasaan bertelur di tempat yang gelap, lembab, dan genangan air bersih.

Meskipun lingkungan kamu terlihat bersih, bukan berarti kamu benar–benar terhindar dari nyamuk demam berdarah, lho! Kamu tetap harus waspada dengan menutup semua bak mandi dan rutin membersihkan lingkungan sekitar. Seperti jargon 3M: menguras, menutup, dan mengubur.

Tak hanya itu, Liners. Untuk menghindari penyakit demam berdarah, kamu bisa memelihara beberapa tanaman pengusir nyamuk,  seperti serai wangi, zodia, selasih, geranium, rosemary dan lavender. 

Untuk kamu yang lebih suka memelihara hewan, kamu bisa memelihara ikan yang suka memakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, ikan mas, ikan mujaher, ikan cetul (Guppy), ikan cere (Affinis Gambusia), ikan pedang (swordtail), dan  ikan molly.

Ada satu hal yang mungkin sering kita anggap sepele, namun sebenarnya hal ini dapat kamu lakukan untuk pencegahan, yaitu tidak menggantungkan pakaian. Ingat Liners, nyamuk Demam berdarah atau nyamuk Aedes Aeygypty menyukai aroma keringat manusia.

Ada beberapa gejala yang harus kamu kenali, nih:

  1. Demam tinggi mendadak serta nyeri otot dan sendi.
  2. Kehilangan selera makan, kelelahan atau panas dingin.
  3. Mual atau muntah.
  4. Kulit berbintik merah atau ruam.
  5. Gejala umum: mudah memar, pendarahan, sakit kepala, dan sakit pada area belakang mata.

Jika demam berdarah sudah menjangkiti tubuh, ada beberapa cara pertolongan pertama untuk penderitanya, lho!

  1. Minum air putih yang cukup.
  2. Menurunkan demam dengan kompres dan minum obat penurun panas seperti paracetamol atau acetaminophen. Namun jika kamu memiliki alergi terhadap obat-obatan tersebut, obat alami seperti madu dan sari kurma bisa kamu gunakan sebagai gantinya.
  3. Makan makanan bergizi,  agar daya tahan tubuh membaik dan kuat.

Di musim hujan seperti ini, kamu harus ekstra menjaga kesehatan dan kebersihan sekitar. Jangan sampai kamu terkena demam, tifus, bahkan sampai demam berdarah. (Balqis)


Comments

2 tanggapan untuk “Musim Penghujan, Waspada Demam Berdarah”

  1. Avatar Anggun dyah
    Anggun dyah

    Posternya salah tuh. Masa menngkonsumsi obat turun panas seperti antibiotik. Antibiotik utk infeksi bakteri bukan virus. Dbd virus tdk pakai antibiotik #cmiiw

    1. Terimakasih atas koreksi nya Dok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *