Berita
Pada Januari lalu, akun Twitter @junkscience (Steve Milloy), melampirkan data grafik dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), menyatakan selama 8 tahun terakhir suhu di Bumi menurun dengan rata-rata -0.11°C per-dekade. Milloy menekankan bahwa CO2 Warming atau Global Warming (Pemanasan Global) adalah hoaks.

Cuitan Steve Milloy (Twitter @junkscience)

Hasil Cek Fakta
Faktanya klaim pada cuitan tersebut salah. Pemanasan global tidak hanya didasarkan pada hasil data berdasarkan 8 tahun terakhir. Melalui APNews, Jeffrey Hicke, yang merupakan profesor Departemen Ilmu Bumi dan Tata Ruang Universitas Idaho, meluruskah bahwa data dari NOAA hanya mencatat rata-rata suhu Bumi per tahun dari 2015-2022. Sehingga tidak dapat mewakili kesimpulan untuk data pemanasan global dari tiap dekade.
Cuitan unggahan akun Twitter @junkscience (Steve Milloy), dibuktikan sebagai konten berita palsu melenceng yang dapat menyesatkan pembacanya.

Kesimpulan
Global Warming atau pemanasan global telah dirasakan tiap negara di seluruh dunia. Penyebabnya dapat terjadi karena adanya pantulan rumah kaca, masifnya kendaraan bermotor, dan kurangnya kesadaran lingkungan. Beberapa penyebab tersebut menjadi ulah manusia yang kemudian terus menerus merusak atmosfer serta lapisan. Adanya Pemanasan global mengakibatkan banyak tidak stabilnya cuaca hingga bencana alam. Rata-rata suhu Bumi yang meningkat atau menurun saja tidak serta merta dapat menjadi data untuk mendefinisikan pemanasan global di tiap dekade.

Rujukan
Pemanasan Global Adalah Hoaks, Data Suhu Bumi Semakin Mendingin -0.11°C per Dekade | Cek Fakta
Temperature graph misrepresented to deny climate change | AP News