Aliansi buruh yang menyuarajan tuntutan-tuntuyannya pada pemerintah saat aksi May day.(Dok. Alinea/Ryanka Ibrahim)

Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei kali ini, bebarapa aliansi di Yogyakarta turun untuk menggelar aksi di beberapa titik, salah satunya puluhan anak muda yang tergabung dalam Liga Forum Studi Yogyakarta (LFSY)  berkumpul di depan Tugu Putih Yogyakarta. Sejak pukul 09.30 pagi hingga 12.30 WIB mereka semangat membawa bendera aliansinya dan dengan lantang menyuarakan tuntutan buruh yang tertulis di spanduk putih dengan tinta merah.

Tuntutan yang dilayangkan merupakan perwakilan suara dari beberapa aliansi seperti Yasanti, Serbuk dan Kaum miskin Kota Yogyakarta. Fokus tuntutan tahun ini mengenai penghapusan PP No.78 tahun 2015 , sama seperti tuntutan pada hari buruh 2018 lalu, mereka terus menuntut hal ini karena dirasa hanya menguntungkan pihak perusahaan.

Selain itu ada 5 tuntutan lain yang disampaikan oleh LFSY yakni mengenai keselamatan kesehatan kerja, pemenuhan hak-hak normatif terhadap buruh, menindak tegas perusahaan yang tidak mematuhi peraturan ketenegakerjaan, payung hukum untuk buruh informal, dan pemberian upah layak kepada buruh.

Walaupun hanya LFSY saja yang menggelar aksi ini di tugu, namun koordinator aksi  LFSY meyakini bahwa di mana pun dan dengan siapa pun aksi ini digelar, yang terpenting adalah kesamaan dalam menyuarakan tuntutan dari buruh di Yogyakarta.

“Kami memberikan pendidikan dan pandangan terhadap masyarkat bahwa 1 Mei ini bukan hanya hari buruh, tapi hari di mana rakyat Indonesia masih mengalami banyak permasalahan terkait tenaga kerja,” ucap Farhan Firdian, koordinator aksi LFSY kepada Alinea.

Liga Forum Studi Yogyakarta yang beranggotakan beberapa organisasi dan kelompok studi dari UIN, UNY,UTY, Universitas Mercu Buana, UAD, dan UII, rencanya akan menggelar aksi pada Hari Pendidikan Nasional besok, tanggal 2 Mei 2019. Namun mereka akan tergabung dalam Aliansi Gerakan Nasional Pendidikan, yang akan melakukan longmarch dari titik parkir Abu Bakar Ali hingga ke titik Nol Kilometer untuk melakukan audiensi dengan komisi DPRD Yogyakarta bagian pendidikan. 

(Rosha)