Tahun Ini, SEADC 2.0 Angkat Tema Debat Isu di Era Millenial

Sebanyak 40 tim berisikan 3 orang menghadiri Seminar Debat (dok. Alinea/Faiz Iqbal)

Yogyakarta – Kompetisi debat Bahasa Inggris tingkat National yang diselenggarakan oleh Student English Activity Debate Competition 2.0 (SEADC 2.0) digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 12 April hingga 14 April mendatang. Total 40 Tim beranggotakan 3 orang dari berbagai Institusi seluruh Indonesia akan memperebutkan gelar juara dan akan menggunakan format sistem British Parliamentary N-2.

SEADC 2.0 resmi dibuka pada jumat (12/4/2019) kemarin di E6 Gedung Amphitheater oleh Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY Muhammad Faris Alfadhats. Dalam kesempatan itu Faris juga menyampaikan sambutan kepada para kontestan debat.

Tema yang dibawakan dinilai sangat menarik yaitu “The Youth Action Towards Millenials Era” dan akan berfokus pada isu-isu di era Millenial saat ini. Ketua Panitia SEADC 2.0, Dimash Titis Achmad M mengungkapkan alasan dibalik tema yang SEADC 2.0 ambil, Dimash mengatakan masih banyak anak muda jaman sekarang yang belum mengetahui dan juga paham tentang apa yang dimaksud dengan Era Millenial itu sendiri.

“dari awal kami perhatikan banyak banget yang bicarain soal Millenial tapi seperti tidak tahu dan hanya sebut saja, disini kami juga ingin bener-bener menekankan apa arti Era Millennial itu, bagaimana kita memanfaatkannya, masa kita hanya tau tapi tidak tau lebih dalamnya,” ujarnya saat ditemui Alinea di Gedung E6 Amphitheater, Jumat (12/4).

Dimash juga menambahkan jika fokus yang ditekankan pada debat SEADC 2.0 akan berfokus kepada bagaimana Millenial memanfaatkan jejaring Media Sosial dan Dunia Digital di Era Millenial ini. “mungkin akan ditekankan kepada bagaimana wadah-wadah Millenial memanfaatkan media sosial dengan baik” tambahnya.

Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Student English Activity, Andi Firmansyah juga menyampaikan SEADC 2.0 tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “sebenarnya tidak jauh berbeda, format nya sama. Yang berbeda hanya dalam tema yang kami ambil, ini kita lihat berdasarkan evaluasi dari SEADC lalu dan tema yang sekarang kami coba tentang Millenial yang berbeda dari sebelumnya,” kata Andi.

Dewan juri yang hadir dalam kompetisi ini diantaranya Finalis Asian British Parliamentary Debating Championship 2018, Syagung Gunawan. Best Speaker Indonesia Varsity English Debate 2018, Hanum Amalia dan Co-Ca of Founders’ Trophy 2018, Fadhilah Fitri. (Faiz)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *