ALINEA – Pelatih kerap kali jadi tujuan utama kegeraman penggemar ketika klub bola favoritnya menelan kekalahan. Liga Premier Inggris baru memasuki pekan ke-11, namun 5 dari 20 kontestan yang menuai hasil buruk telah memecat juru taktiknya.

Inilah 5 juru taktik yang didepak dari kursi pelatih kepala klub Liga Premier musim ini:

Xisco Munoz (Watford) 

Pelatih kebangsaan Spanyol adalah Pelatih pertama yang dipecat pada Liga Premier musim ini. Pemecatannya sekaligus menambah panjang daftar pelatih yang dipecat (13 pelatih) oleh pemilik klub asal Italia, Gino Pozzo.

Xisco yang datang ke Vicarage Road, markas Watford tahun lalu berhasil meraih posisi 2 divisi Championship, dan mengantarkan Watford promosi ke Liga Premier. Namun pada musim ini, “The Hornets” hanya meraih 7 poin dari 7 pertandingan.

Watford yang kini ditangani Claudio Ranieri, pelatih menjuarai Liga Premier bersama Leicester City pada 2016 masih tertahan di peringkat 17 dengan torehan 10 poin dari 11 pertandingan.

Steve Bruce (Newcastle United)

Stephen Roger Bruce telah menangani Newcastle selama 3 musim. Ia berhasil menyelamatkan “The Magpies” dari ancaman degradasi 2 musim yang lalu.

Namun musim ini, dari 8 kali bermain, Newcastle United baru meraih 3 poin dari hasil 3 kali seri dan 5 kali kalah. Hasil yang membuat Newcastle terjerembab di dasar klasemen Liga Premier.

Kedatangan konsorsium Arab Saudi sebagai pemilik baru Newcastle sekaligus menutup kisah petualangan Bruce bersama Newcastle. Pemilik baru kabarnya mengincar jasa pelatih spesialis Europa League, Unai Emery sebagai nahkoda baru The Magpies. Belakangan nama mantan manajer Bournemouth, Eddie Howe diresmikan sebagai pelatih baru Newcastle.

Newcastle untuk sementara ditangani caretaker, Graeme Jones dan masih berkutat di peringkat 19 dengan torehan 5 poin.

Nuno Espirito Santo (Tottenham Hotspurs) 

Mantan pelatih Wolverhampton Wanderers ini hanya bertahan 124 hari bersama “The Lilywhites”. Ia dibebastugaskan usai alami kekalahan telak 0-3 dalam “Derby Out” kala menghadapi Manchester United asuhan Ole Gunnar Solksjaer.

Pada awal kedatangannya, Nuno tampak meyakinkan dengan mengemas 3 kemenangan beruntun yang menjadikannya pelatih terbaik liga premier bulan Agustus. Namun setelahnya penampilan Spurs menjadi layu.

Dari 10 pertandingan, Spurs hanya meraih 5 kemenangan dan 5 sisanya berakhir dengan kekalahan. Tottenham asuhan Nuno juga telah kemasukan 16 gol dan hanya berhasil menceploskan 9 gol.

Manajemen bergerak cepat dengan mendatangkan Antonio Conte sebagai pelatih baru. Spurs kini menempati posisi 9 Liga Premier dengan 16 poin.

Daniel Farke (Norwich City) 

Kemenangan dramatis 2-1 atas Brentford tak mampu menghindarkan Daniel Flarke dari pemecatan sebagai pelatih Norwich City. Pasalnya, kemenangan tersebut merupakan kemenangan pertama bagi Norwich sejak Februari 2020 lalu.

Farke yang datang pada 2017 sebenarnya berhasil mengantarkan Norwich yang kala itu baru saja terdegradasi kembali ke Liga Premier dengan meyakinkan. Tak tanggung-tanggung ia membawa “The Cannaries” menjadi jawara divisi Championship.

Namun, penampilan Farke di Liga Premier musim ini tak memuaskan manajemen. Norwich terbenam di dasar klasemen Liga Premier dengan torehan 5 poin. Ironinya, mereka juga telah kebobolan 26 gol dan hanya mampu menciptakan 5 gol.

Dean Smith (Aston Villa)

Pelatih berusia 50 tahun ini menjadi pelatih kelima yang dipecat pada Liga Premier musim ini. Smith, yang datang ke Villa Park, markas Aston Villa pada 2018 berhasil membawa “The Villans” promosi ke Premier League di musim pertamanya.

Pada musim berikutnya, Smith bahkan membawa Aston Villa ke final Piala Liga Inggris sebelum akhirnya dikalahkan Manchester City asuhan Guardiola.

Kehilangan sang pengatur permainan, Jack Grealish yang dihargai 105 juta pounds saat hijrah ke Manchester City musim ini membuat Aston Villa berantakan.

Aston Villa telah menderita lima kekalahan beruntun musim ini. Hasil yang menempatkan mereka pada posisi 16 dengan torehan 10 poin.

Persaingan Ketat

4 dari 5 pelatih yang dipecat adalah mereka yang membawa timnya menempati papan bawah Premiere League musim ini. Sebenarnya ada Sean Dyche yang membawa Burnley tempati posisi 18. Namun, pada September lalu, juru taktik Burnley sejak tahun 2012 itu telah menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2025.

Penulis: Adrian Pradnaditya
Editor: Ricky Setianwar