ALINEA – Ni hao! (Halo) Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta telah dilaksanakan pada tanggal 2-8 Februari lalu. Salah satu yang menarik adalah deretan kuliner yang dijajakan. Tapi, apa Liners tau kalau kuliner khas Tionghoa yang dijual di sini sedikit berbeda dengan kuliner asli Cina?
Alinea berkesempatan untuk mewawancarai salah satu warga yang berasal dari Cina bernama Jenny. Jenny adalah seorang mahasiswi tahun pertama jurusan Finance. Di sini, Jenny akan menjelaskan tentang beberapa makanan khas Cina, yaitu Nian Gao (Kue Keranjang), Tangyuan, Mie, dan Kue Bulan (Yuebing).
Kue Keranjang Atau Kue Bulan?
“oh.Niangao isn’t moon cake (Oh. Nian Gao bukan Kue Bulan),” tuturnya. “Niangao is white, we usually add some pepper in. or some jam (Nian Gao itu putih. Kami biasanya menambahkan sedikit lada. Atau sedikit selai).” tambahnya saat diwawancarai Alinea.
Selama ini, kita mengetahui Kue Keranjang (Nian Gao) memiliki bentuk lingkaran dan berwarna cokelat, persis seperti Kue Bulan (Yuebing). Untuk yang Alinea temui di Pekan Budaya Tiongkok satu ini memang unik, karena terdapat empat warna yang berbeda. Tapi kalau untuk masyarakat Cina sendiri, bentuk Nian Gao sama sekali berbeda dengan yang kita kenal.
Nian Gao asli Cina berbentuk lonjong dan hanya berwarna putih. Biasanya ditambah sedikit lada atau selai. Hm, sekilas terlihat seperti Tteokbokki khas Korea ya.
Ssstt! Ngomong-ngomong, Jenny berpesan supaya tidak terlalu banyak memakan Nian Gao supaya tidak sakit perut.
Kue Bulan Yang Mirip Kue Keranjang
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kalau di Indonesia, Kue Keranjang (Nian Gao) justru mirip seperti Kue Bulan (Yuebing) yang ada di Cina. Ini dia yang sedikit membuat kita bingung membedakannya.
“This is moon cake, it have some pattern, inside some egg or nuts or bean paste. (Ini Kue Bulan, punya beberapa pola. Di dalamnya ada telur, kacang, atau pasta kacang).” kata Jenny.
Karena Yuebing ini biasa dimakan saat Moon Festival di bulan Agustus, maka Alinea tidak menemukan keberadaan Yuebing di manapun. Tapi kalau sekilas, Nian Gao pun bisa kita salah sangka sebagai Yuebing, ya!
Sekilas Mirip Kolak
Tunggu dulu! Jangan berpindah suasana. Ini bukan suasana lebaran, melainkan masih suasana Imlek dan Cap Go Meh-nya. Tapi sekilas, Tangyuan mirip ya seperti Kolak, apalagi kalau berwarna-warni!
Dalam Bahasa Indonesia, Tangyuan berarti Bola-bola Ketan Manis. Sama seperti Nian Gao dan Yuebing, bahan dasar Tangyuan adalah nasi ketan, bedanya hanya di bentuknya yang seperti bola dan disajikan dalam mangkuk hangat.
Alinea berhasil menemukan Tangyuan di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta lalu. Tapi, ternyata Tangyuan benar-benar di luar dugaan dari yang sudah diberitahu oleh Jenny. Tangyuan di Indonesia ternyata Wedang Dongo? Wah!
Wedang Dongo dengan bola-bola merah muda dan putih
(Doc. Alinea – Pinky)Isian kacang menjadikannya persis Mochi khas Jepang
(Doc. Alinea – Pinky)
Sudah pernah mencoba Wedang? Mungkin selama ini Liners hanya mencoba Wedang Ronde. Kalau menemukan penjual Wedang Dongo, jangan lupa beli ya!
Tradisi Yang Berbeda
Siapa sih yang tidak mengenal Mie? Hidangan ini bahkan menjadi salah satu andalan bagi anak kost. Nah, kalau di Indonesia, masyarakat Tionghoa juga menyantap Mie pada perayaan Imlek. Kabarnya, Mie ini adalah perlambang panjang umur. Wah, unik ya!
Di Cina sendiri ternyata budaya ini sedikit berbeda. Boleh saja memakan Mie saat perayaan Imlek, tapi Mie bukanlah makanan khas Imlek.
“Noodle is good luck that is right.But not every festival need to eat it.we only eat it at birthday.lt means you will keep health and live longer (Mie adalah perlambang keberuntungan, itu benar. Tapi tidak setiap festival butuh memakannya. Kami hanya memakannya saat ulang tahun. Artinya, kamu akan selalu sehat dan panjang umur),” kata Jenny menjelaskan mengenai perlambang Mie pada perayaan.
(Doc. Alinea – Pinky)
Karena Mie biasa disantap saat perayaan ulang tahun, maka Alinea memutuskan untuk tidak menyantap Mie yang ada di Pekan Budaya Tionghoa kemarin. Liners bisa mencontoh tradisi ini saat ulang tahun nanti. Semoga selalu sehat dan panjang umur!
Sekarang Liners sudah paham kan perbedaan yang ada di Cina dan Indonesia? Walaupun sama-sama makanan khas Tionghoa, namun ternyata tradisinya berbeda-beda, ya. Kalau lain waktu Liners mengunjungi festival serupa, Liners bisa mencoba kuliner seperti di atas. Selamat berburu kuliner!
(Pinky)
Leave a Reply