Alinea – OG Esport seakan tidak percaya dengan perjalanan mereka di turnamen Dota 2 dunia yaitu The International (TI). OG berhasil menjuarai The International 9 dan mencetak sejarah baru dengan menjadi tim Esport Dota 2 pertama yang memenangkan TI, 2 tahun beruntun.
OG memenangkan The International 9 di Shanghai, China. OG berhasil meng-klaim piala aegis kedua mereka setelah mengalahkan tim Liquid skor 3-1 pada Minggu (25/8/19), dengan format pertandingan best of 5. Tim Liquid yang dibendong menjadi kuda hitam di turnamen tersebut harus menerima kekalahan dan menempati posisi Runner-up.
The International 9 tahun ini mencapai prize pool sebesar $34 juta dollar atau setara dengan Rp 484 miliar. OG membawa pulang uang $15,6 juta dolar setara Rp 222,8 miliar sebagai juara pertama dan tim Liquid sebesar $4 juta dolar setara Rp 56,4 miliar.

Di game pertama, liquid tampak kuat dengan hero meepo andalan Omar “w33” Aliwi dan mencuri kemenangan. Tim Liquid tampil dengan performa maksimal mereka dan berhasil memenangkan game pertama.
Masuk ke game kedua, OG giliran mendominasi tim Liquid tanpa memberikan tim Liquid ruang untuk menang. Topias Miikka “Topson” denghan hero Monkey King nya mengakhiri game kedua dengan skor hero 16 kill dan 3 mati serta rampage. Game kedua berakhir dengan perolehan skor telak 40-11.
Game ketiga berakhir dengan sangat cepat. Tim Liquid yang terlihat menjanjikan dengan draft hero nya yang tampil mengesankan. sayangnya Anathan “Ana” Pham dengan hero Faceless Void mampus membawa OG menang dengan waktu akhir hanya 23 menit dan menempatkan mereka ke hanya sisa satu game saja untuk memenangkan kejuaraan TI 9.
Pada game penentu juara yaitu game keempat, Liquid membuang pick hero utama mereka yaitu Templar Assassins dan Tide Hunter, sebagai gantinya hero andalan sang kapten Kuro “KuroKy” Takasomi Chen menjadi kunci harapannya. Tim Liquid tampak kuat pada game ini dan hampir membuat OG kalah.
Namun, OG yang membekali Ana dengan hero IO, hero yang dibilang sangat mengejutkan dunia Dota 2, bersama topson dengan hero Gyrocopter-nya menggunakan strategi penghabisan mana. Tim Liquid tidak berhasil menjebol pertahanan OG dan harus menerima kekalahannya di game keempat.
Momen yang mengharukan untuk OG, mereka berhasil mencetak sejarah baru dengan menjuarai The International 2 tahun beruntun. Yang uniknya OG menjuarainya tanpa perlu jatuh dari upper bracket. dan Tim Liquid mencetak prestasi berhasil mencapai Grand Final melalui lower bracket dari awal TI 9 dimulai.
Diakhir turnamen. pendapatan lima pemain OG melambung naik seketika itu juga masuk sebagai ’10 Pemain Esport dengan Pendapatan Tertinggi’ tahun 2019 dengan masing-masing pendapatannya mencapai $6 juta dolar. (Faiz)
Leave a Reply