Digelarnya Kembali Liga 1 Dinilai Dapat Meningkatkan Perekonomian di Yogyakarta

Pandemi virus korona memberikan dampak ke berbagai macam aspek, salah satunya sepakbola. Karena COVID-19 ini, kompetisi sepakbola di berbagai negara memutuskan untuk jeda sementara guna menekan laju penyebaran virus korona.

Namun, belakangan liga-liga di benua biru sudah dimulai kembali, Bundesliga adalah kompetisi yang memulainya lebih dulu pada 16 Mei 2020 yang lalu setelah jeda selama dua bulan dan diikuti oleh negara-negara lain termasuk Indonesia yang juga akan memulai kembali Liga 1.

Hal tersebut menuai berbagai respon, salah satunya dari Polda DIY yang mendukung PT. LIB (Liga Indonesia Baru) untuk diadakannya kembali Kompetisi Liga 1. Dilansir dari Antaranews, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi markas dari enam klub, yaitu PSM Makassar, Bali United, Persija Jakarta, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, dan PSS Sleman.

Baca juga: Akankah Shopee Liga 1 2020 Tetap Dilanjutkan

Stadion Sultan Agung (Bantul) dan Stadion Maguwoharjo (Sleman) adalah dua stadion yang sudah diverifikasi oleh LIB. Menyadur situs resmi LIB, Direkur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita megatakan bahwa hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian DIY.

“Dalam skala yang lebih luas, dengan adanya minimal enam tim yang berkandang di sini, ada gairah ekonomi yang bisa diangkat lagi. Contohnya tingkat hunian hotel,”

Ia menambahkan dengan bergulirnya kembali Liga 1 dapat dijadikan momentum untuk ajang seruan dalam memerangi COVID-19.

“Kemudian kami juga menginformasikan bahwa kompetisi lanjutan Shopee Liga 1 2020 bisa dijadikan sebagai ajang yang tepat untuk kampanye memerangi pandemi korona. Slogan ‘Perubahan Perilaku’ akan bisa efektif dari kompetisi ini. Dan, akan banyak laga di Yogyakarta,” ujar Akhmad Hadian Lukita.

Liga 1 rencananya akan kembali digelar pada 1 Oktober 2020 dan akan berakhir pada 28 Februari 2021. (Ricky Setianwar)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *