ALINEA – Akhir-akhir ini kata “sambat” yang artinya “mengeluh” menjadi hits di media sosial. Lebih tepatnya ketika akun @nksthi atau kepanjangan dari “Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini” mengunggah konten-konten bertajuk sambat di Twitter dan Instagram.

Meski sambat cukup terkesan negatif karena seolah menggambarkan orang yang terlalu sering mengeluh, konten-konten di akun tersebut malah mendapat reaksi positif dari warganet karena beberapa mengaku related dengan keadaan dan merasa sambat bisa menjadi suatu hal yang lumrah serta tak begitu memalukan.

Akun tersebut kini memiliki ribuan followers bahkan telah menerbitkan sebuah buku dengan judul yang sama.

Mas Aik adalah orang dibalik akun NKSTHI, sore itu ketika berbincang dengan Alinea, mas Aik bercerita awalnya ia adalah seorang Graphic Designer yang sedang magang di klub sepakbola favoritnya yaitu klub sepakbola Juventus di Turin, Italy.

Ia sangat mencintai design, sehingga ketika pulang dari Turin, ia ingin terus mendesain konten. Sesampai di Indonesia muncullah inspirasi dari akun NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini) yang saat itu sedang hype-hypenya.

Mas Aik kemudian membuat akun yang berbeda dengan nama pelesetan menjadi NKSTHI di Twitter dan Instagram agar ia bisa tetap mendesain sebuah konten.

Konten yang dibuat berisi tentang keluhan (sambatan) yang mas Aik rasakan dulu, nggak disangka banyak respon yang didapat, followers, like, komen semakin meningkat.

“Awalnya sih sambatan saya ya yang related sama desain grafis gitu misalnya nih : ‘revisi terooos’ kayak gitu kan. Terus makin lama malah banyak sahambat (sahabat sambat) yang sambat lewat DM dan komen, dari sambatan mereka akhirnya saya jadikan kalimat yang lebih efisien dan saya bikin desain.” Ucapnya.

Menurut mas Aik sambat bukan untuk menyerah, namun justru untuk membuang keluh kesah. “Buat sahambat yang lagi punya beban, sambat diciptakan agar kamu nggak perlu buat pura-pura kuat, lepaskan saja, ada waktunya untuk sambat, misuh, tapi habis itu harus selesai dan fokus ke depan. Kamu bisa!” Tutupnya.

(Ida)