Beberapa zona hijau di Indonesia akan segera mempersiapkan era new normal. PT KAI (Kereta Api Indonesia) juga mulai menormalkan rute jarak jauh . Namun liners, tarif tiket kereta api jarak jauh akan naik.
Kenaikan harga tiket ini untuk menutupi okupansi yang terpangkas. Di masa new normal, penormalan transportasi akan tetap sesuai dengan protokol kesehatan, salah satunya physical distancing. Maka akan berlaku pembatasan kapasitas angkutan sebesar 50% dari total kursi yang tersedia.
Dengan adanya aturan tersebut maka akan mengurangi jumlah penjualan tiket penumpang dan berdampak pada biaya operasional operator. Sehingga harga tiket akan naik untuk menutupi kekurangan tersebut.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga sedang menyiapkan skenario kenaikan tarif bagi transportasi darat. Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sigit Irfansyah, menjelaskan, perkara tarif tak bisa dilepaskan dari load factor.
PT KAI juga sedang menyiapkan sejumlah skenario untuk operasional kereta penumpang pada saat new normal di tengah pandemi Covid-19. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengaku punya dua skenario yang tengah dipertimbangkan.
Skenario pertama adalah mengikuti pola physical distancing di dalam kereta yang sekarang berlaku. Dengan begitu, nantinya penumpang tetap akan dibatasi 50% dari total kapasitas kereta.
“Apabila okupansi kereta hanya 50% maka perlu adanya penyesuaian tarif,” kata Didiek.
Kemudian, apabila angkutan new normal sesuai kapasitas biasa atau full, maka dia akan meningkatkan protokol pencegahan Covid-19 secara lebih ketat. Nantinya, dalam skenario ini, para penumpang akan diberikan alat pelindung wajah, pemeriksaan suhu dan fasilitas lain sesuai anjuran protokol kesehatan.
(Rosha Shaula)
Leave a Reply