Nikmati Panorama Alam Sukabumi Lewat Suspension Bridge

suspension bridge, Sukabumi, Jawa Barat (dok.alinea)

Sukabumi – Sukabumi ternyata memiliki banyak wisata , tak hanya pantai dan pelabuhan ratu, saat ini wisata di dataran tinggi Sukabumi menjadi wisata yang hitz . Suspension bridge adalah salah satunya, yaitu jembatan yang menggantung indah di tengah Taman Nasional Gede Pangrango ini akan membuat liners takjub akan keindahan alam Sukabumi , sekaligus merinding akan ketinggiannya.

Salah satu jembatan gantung  terpanjang se-Asia tenggara, 243 meter dengan ketinggian kurang lebih 160 meter ini letaknya berada di komplek situ gunung. Dari Kota Sukabumi hanya memerlukan waktu 30 menit saja untuk sampai kesana, begitu sampai di gerbang komplek situ gunung, setiap orang akan dikenakan biaya 16 ribu beserta tiket parkir kendaraan, namun tiket itu belum termasuk tiket masuk suspension bridge.

Dari parkiran kita harus berjalan sedikit untuk menuju  ke loket tiket suspension bridge, nah tiket yang ini berharga Rp.50.000 sudah termasuk wisata curug sawer dan welcome drink. Perjalanan dimulai dengan berjalan kaki sejauh  500 meter untuk sampai ke suspension bridge. Selama perjalanan kita akan merasakan berjalan ditengah hutan dengan rimbunnya pohon dan jalanan yang tidak mulus, alias berbatu, menanjak dan menurun, sehingga tips pula untuk liners sebaiknya menggunakan sepatu untuk kenyamanan selama berjalan jauh.

Ditengah perjalanan kita akan menemukan mini kafe yang menyediakan welcome drink.  Tak hanya teh dan kopi ternyata disajikan pula camilan singkong rebus, keripik singkong, pisang rebus untuk setiap pengunjungnya, cocok sekali untuk mengisi perut sebagai energi sebelum melanjutkan.  perjalanan panjang.

Tak jauh  dari mini kafe, sampailah kita pada sebuah posko sebagai salah satu ujung jembatan. Posko ini terihat modern, disana tiket yang berupa gelang akan di scan, untuk mengetahui dan membatasi jumlah orang yang berada di atas jembatan yang mampu menampung 40 orang sekaligus. Setelah itu setiap pengunjung akan di pakaikan pengaman berupa sabuk yang bisa di kaitkan ke jembatan untuk berjaga-jaga saja, jikalau ada bencana atau suatu hal terjadi, namun petugas menyampaikan untuk tidak panik dan tetap tenang di atas jembatan.

(dok. tripjalanjalan)

Begitu memijakkan kaki di atas jebatan yang terbuat dari kayu ulin ini, akan ada sedikit guncangan tapi semua akan teralihkan saat kita bisa menikmati hijau perbukitan yang mengelilingi jembatan, diselimuti kabut tipis pada pagi hari, udara yang tidak dingin dan tidak panas ini membuat nyaman setiap pengunjungnya. Tapi tenang saja liners selain pagi hari, kamu masih bisa mengunjungi suspension bridge yang buka mulai pukul 6 pagi sampai 4 sore.

Diatas jembatan selain menikmati alam Sukabumi, tentu saja semua tak mau membuang kesempatan untuk mengabadikan momen dengan ber-swafoto, tambahan pula tak ada batasan waktu berada di atas jembatan.  Tapi ingatlah untuk bergantian dengan pengunjung lain mengingat jumlah orang terbatas di atas jembatan ini.

Namun perjalanan dari ujung jembatan ini bukanlah tujuan akhir, setelah melepaskan kembali sabuk pengaman di posko, para pengunjung bersiap menuruni bukit sejauh 500 meter lagi untuk tiba di curug sawer .

Ditengah perjalanan menuju curug, ternyata disini juga terdapat halaman luas dengan papan bertulisakan  ‘glamping’, atau glamour camping. Selain itu pula ternyata terdapat fasilitas lain seperti flying fox, de’balcony resto. Untuk liners yang ingin coba camping bisa lihat info selengkapnya di situgungbridge.com

Sebelum tiba di curug, kita akan melewati area foodcourt yang menandakan bahwa curug sudah dekat. foodcourt disana menjual jajanan serta makanan berat, jadi tidak perlu khawatir akan kelaparan dan kehausan selama perjalanan  pulang kembali ke atas.

Sampailah pada air terjun curug sawer dengan ketinggian 35 meter dan air yang cukup deras mengalir meskipun saat musim kemarau. Pengunjung tidak diperbolehkan berenang, namun bisa menikmati sejuknya air jernih di dekat bebatuan sungai kecil sebagai hilirnya. Atau ber-swafoto di atas jembatan kayu yang berada di depan curug.

curug sawer (dok.alinea)

Selesai menikmati curug, banyak sekali tukang ojek dari warga lokal yang menawarkan jasanya untuk mengantar kembali ke parkiran, tanpa melewati jalan yang sama, sehingga untuk orang tua yang sudah kelelahan bisa menggunakan jasa ini, dengan merogoh kocek 50 ribu rupiah.

Beberapa anak muda tentu saja lebih memilih kembali naik ke atas, selain untuk olahraga kita juga akan kembali menelusuri jembatan lagi, menikmati sekali lagi sukabumi yang ternyata menyimpan rahasia keindahan alam yang memanjakan mata.
(Rosha Shaula)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *