Beberapa hari terakhir, Yogyakarta diguyur hujan secara merata dengan durasi yang cukup lama. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu. Tekanan rendah di Australia juga menunjukkan pola angin Baratan (Monsoon Asia) dominan di Jawa, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Siklon Tropis Anggrek menciptakan zona konvergensi di Jawa, yang meningkatkan potensi perkembangan awan hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan menyebabkan hujan berkelanjutan dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diprediksi bahwa Siklon Tropis Anggrek ini akan berlanjut hingga 20 Januari, dengan dampak tak langsung di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diperkirakan akan berlangsung hingga 22 Januari 2024.
Terkait dengan cuaca ekstrem tersebut, BMKG memberikan himbauan sebagai berikut:
- Menghindari melakukan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
- Menghindari daerah yang rentan terhadap bencana.
- Tetap waspada terhadap potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor, terutama di daerah rentan.
- Stakeholder terkait diminta untuk meningkatkan koordinasi guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
- Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih rinci, khususnya terkait potensi hujan lebat dapat diakses melalui aplikasi @InfoBMKG.
- Selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem melalui saluran resmi BMKG.
Penulis: Lamanda Nafa Alicia
Baca Juga: Langka! di China Ditemukan Golongan Darah P
Leave a Reply