Tak Hanya di Madinah, Kurma Bisa Tumbuh “Subur” di Lombok

ALINEA – Pohon kurma identik tumbuh subur di Timur Tengah. Namun, pohon kurma ternyata bisa juga tumbuh subur di Desa Segara Katon, Kecamatan Gangga, Lombok Utara dan berbuah seperti di Madinah.

Pohon buah dengan rasa manis itu dalam proses untuk dibudidayakan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat berkat kerja sama Yayasan Ukhuwah Datu bersama pemerintah setempat. Yayasan tersebut telah menanam ribuan kurma untuk dibudidayakan agar bisa menjadi sumber penghidupan baru warga setempat.

Dok. Radar Lombok/Hery Mahardika

Pada awal Oktober lalu, kurma yang sudah ditanam sejak 2016 ini sudah memasuki masa panen. Menurut Ketua Yayasan Ukhuwah Datu Marudi, buah kurma di sana rasanya seperti kurma Yordania.

Sebagai informasi, sebanyak 3.000 jenis kurma yang tumbuh di muka bumi ini. Namun, berdasarkan informasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) dari jumlah tersebut hanya 200-400 jenis kurma yang bisa dikonsumsi.

Kurma yang ditanam di Lombok berjenis kurma tropical yang berasal dari Thailand. Kurma ini cenderung lebih bisa hidup di negara yang beriklim tropis.

Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan iklim yang cukup lembab. Hal itu berdampak pada kurma Timur Tengah tidak bisa berbunga atau menghasilkan buah sebaik di daerah asalnya.

Dok. Diskapang Prov. NTB

Marudi mengatakan, Yayasan Ukhuwah Datu berharap penanaman oleh warga dilakukan menggunakan pola bagi hasil agar lahan warga tidak dijual. Satu pohon kurma diperkirakan bisa menghasilkan 14 tandan yang masing-masing beratnya 10 kilogram.

Kurma di Lombok Utara ini bisa dipanen dua kali setahun, antara Februari atau Maret dan Oktober. Adapun sejak ditanam hingga berbuah, dibutuhkan waktu sekitar empat tahun.

Pemerintah berharap  pembudidayaan kurma di Lombok utara ini bisa menjadi lahan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keuangan pemerintah daerah.


Artikel ini sudah mengudara di Rubik Media pada tanggal 3 November 2021.

Penulis: Miftahul Jannah
Editor: Ricky Setianwar


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *