Kulonprogo – Setelah diguyur hujan sehari semalam pada Minggu (17/3/2019), tanggul Sungai Serang yang berada di Desa Bendungan Kidul, RT 35/RW15, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo jebol karena tidak mampu menampung debit air yang semakin tinggi dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah seperti pedukuhan Kauman, Dondong, dan Berenan. Ketua RT setempat, Irwan mengatakan air meluap dan datang ke pemukiman warga sekitar pukul 20.00 WIB.

“Awalnya saya mendengar gemericik air lalu saya cek airnya keluar dari tanggul. kemudian saya koordinasi ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kulonprogo. Kru BPBD bersama TNI dan PMI kesini dan menyarankan untuk mengisi karung dengan tanah dulu, baru mau dipasang ternyata sudah tidak bisa dikondisikan” kata Irwan kepada Alinea, Minggu (17/3).

Irwan menambahkan, terdapat lebih dari 200 warga yang terdiri dari tiga RT terpaksa mengungsi, titik pengungsian pun terbagi menjadi beberapa tempat, diantaranya Stadion Cangkring, Rusun, dan Balai Desa

View this post on Instagram

Kulonprogo – Setelah diguyur hujan sehari semalam pada Minggu (17/3/2019), tanggul Sungai Serang yang berada di Desa Bendungan Kidul, RT 35/RW15, Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo jebol karena tidak mampu menampung debit air yang semakin tinggi dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah seperti pedukuhan Kauman, Dondong, dan Berenan. Ketua RT setempat, Irwan mengatakan air meluap dan datang ke pemukiman warga sekitar pukul 20.00 WIB. Baca selengkapnya di alinea.mmtc.ac.id atau klik link di bio (📷 : ALINEA FOTO/ Rizki Liasari) #Alinea #Bencana #banjir #kulonprogo #angin #antisipasi #bmkg #cuaca #ekstrim #savannah #diyogyakarta #AlineaSTMM #STMM #MMTC #Yogyakarta #Jogjakarta #Berita #Indonesia #News #Travel #Sport #Wisata #Media #online #Millennial

A post shared by Alinea MMTC (@alineammtc) on

Perbaikan tanggul mulai dilakukan Senin (18/3/2019), dengan mengerahkan satu unit alat berat dan ratusan orang yang terdiri dari warga setempat dan personel TNI dengan membuat potongan bambu setinggi 4 meter dan karung pasir sebagai penahan tanggul.

BBWSSO atau Balai Besar Wilayah Serayu Opak juga sudah turun tangan mengingat Sungai Serang merupakan kewenangan BBWSSO. Ditemui secara terpisah, pihak BPBD Kulonprogo, Samsudin telah melakukan upaya diantaranya memantau warga yang masih terjebak banjir dan mengungsikan ke tempat lain.

Sementara itu, air dari jebolnya tanggul Sungai Serang bergerak mengalir ke timur wilayah Desa Panjatan, Desa Tayuban yang berada di Kecamatan Panjatan. Pemukiman masih tergenang air banjir setinggi lutut orang dewasa. Belasan hektare tanaman padi milik sejumlah petani pun terancam gagal panen karena terjangan banjir. (Lia)