Semarang – Buah Rambutan merupakan salah satu buah yang sering dikonsumsi di kalangan masyarakat, selain mudah didapat buah ini memang memiliki banyak manfaat.
Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang semester genap tahun 2019, ternyata memiliki inovasi yang menarik untuk mengolah buah rambutan ini.
Selain diolah menjadi manisan rambutan yang segar, mereka tidak membuang kulitnya begitu saja, namun mereka membuat kreasi lain yaitu teh dari limbah kulit rambutan itu sendiri.
Menurut salah satu mahasiswi Rizky Ekka Saputri, ide ini berawal dari observasi mereka saat melaksanakan KKN, yaitu Desa Mauludan, Kelurahan Tlompakan, Kecamatan Tuntang, Salatiga.
“Awalnya kita observasi terus disini kan ternyata banyak banget pohon rambutan, hampir setiap rumah ada lah pohon rambutan. Terus kita cari – cari dari buku dan juga internet kalo rambutan dulu bisa dijadikan teh dan buah rambutan kan kaya manfaat,’’ – Ujarnya kepada Alinea, Minggu (10/2/19).
Cara pembuatannya juga cukup mudah:
- Kupas buah rambutan dari kulitnya
- Pisahkan antara buah dengan kulitnya
- Lalu potong kecil – kecil kulit tersebut
- Cuci kulit rambutan hingga bersih
- Keringkan 3 – 4 hari
- Teh Kutan (Kulit Rambutan) siap dikemas dan dipasarkan.
Rasanya pun tak jauh beda dengan teh – teh pada umumnya, warga mengatakan bahwa rasanya mirip dengan Teh Rosella. Karena teh ini terbuat dari buah rambutan, khasiatnya tidak jauh beda dengan buah rambutan itu sendiri seperti mengobati penyakit hiperkolestrol, mengobati diare, antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, mahasiswa dari Universitas PGRI Semarang ini, juga mengedukasi warga Desa Mauludan, mulai dari pembuatan Teh Kutan (Kulit Rambutan) sampai proses pemasarannya secara online.
Hal ini dengan tujuan menjadi pembelajaran untuk masyarakat desa agar dapat mengolah kekayaan alam desanya sendiri dengan memanfaatkan teknologi pada era digital seperti ini, yaitu bisnis online.
(Balqis)
Tinggalkan Balasan