Sabtu (24/08) Yayasan Siklus Indonesia, UNFP, dan Pemerintah Kanada menggelar Unala Youth Conference atau konferensi remaja Unala untuk memperingati International Youth Day yang jatuh pada tanggal 12 Agustus.
International Youth Day (IYD) atau Hari Remaja Internasional untuk pertama kalinya diperingati tahun 2000. Tema itu ditentukan sesuai dengan kondisi perkembangan dunia saat itu, seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Tema IYD tahun 2019 adalah “Transforming Education” yang menyoroti upaya untuk membuat pendidikan lebih relevan, adil dan inklusif bagi semua remaja, termasuk karya/usaha dari remaja sendiri. Tema tahun 2019 ini berakar pada tujuan ke-4 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), yaitu menjamin kualitas pendidikan yang adil dan inklusif, serta mempromosikan peluang pembelajaran seumur hidup bagi semua.
Dalam konferensi yang diikuti oleh 80 remaja berusia 15 hingga 24 tahun dari Yogyakarta dan sekitarnya ini bertajuk “Perjuangan Pendidikan Kesehatan Reproduksi yang Inklusif bagi Semua Remaja”. Tak hanya remaja, namun berbagai instansi pendidikan, pemerintahan, dan organisasi atau komunitas pun turut hadir pada acara yang diselenggarakan di Crystal Lotus Hotel, Jl. Magelang Yogyakarta.
Narasumber yang menjadi pemateri sangat beragam, yaitu dr. Sandeep Nanwani, MMSc dari UNFPA, Ndaru Tejo Laksono – Youth Advisory Panel UNFPA, Anggiasari Puji Aryatie seorang aktivis perempuan dan difabel, Dra. Y. Sri Rahayu M.Pd mewakili Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, juga direktur Unala.
Unala merupakan model layanan kesehatan bagi remaja yang diberikan oleh sekelompok dokter dan bidan di tempat praktik swasta. Unala berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti “kemampuan untuk mengambil keputusan secara bertanggung jawab”. Model layanan kesehatan remaja ini melibatkan 13 dokter dan 15 bidan yang tersebar di lima kabupaten/ kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara tersebut diakhiri dengan deklarasi yang telash disusun oleh peserta konferensi. 5 poin deklarasinya yaitu mendorong pemberian informasi pendidikan kesehatan reproduksi, mendorong pemerintah dan sektor swasta memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ramah remaja, menyediakan media informasi yang inklusif dan berkeadilan gender, mendorong remaja untuk pemenuhan hak kesehatan reproduksi, dan yang terakhir adalah mendukung keterlibatan remaja dalam program pemerintah yang berkaitan dengan remaja.
Masih serangkaian dengan perayaan International Youth Day, Unala juga akan mengadakan diskusi dan nobar film “Dua Garis Biru” tanggal 28 Agustus mendatang. (Ruri Kriswanto)
Leave a Reply