Wisata Pulau Kumala di Tengah Sungah Mahakam

Kumala – Pulau Kumala merupakan pulau kecil di tengah sungai Mahakam, di bagian sungai yang melintasi Kota Tenggarong. Pulau Kumala seluas 76 hektare ini dikelola menjadi daya tarik wisata. Jika dilihat dari udara, pulau unik ini berbentuk seperti perahu yang membelah arus sungai.

Pulau Kumala
Credit Gambar : Agus Surono

Taman Wisata Pulau Kumala berjarak sekitar 2 km dari jembatan penyeberangan yang menghubungkan antara Kutai Kartanegara dan Samarinda yang dapat ditempuh melalui Jembatan Repo-Repo dalam waktu kurang lebih 5 menit.

Diawal masuk pengunjung akan melewati 3 buah bangunan Rumah Lamin, yang merupakan rumah adat suku dayak. Bahan utama bangunan rumah adat Lamin adalah kayu ulin. Banyak orang yang menyebutnya sebagai kayu besi.

Disebut kayu besi karena memang jenis kayu tersebut adalah kayu yang sangat kuat. Suku Dayak yang masih menggunakan rumah lamin sendiri adalah suku Dayak kenyah yang berada pada daerah pinggiran hulu sungai Mahakam (Mahakam Ulu).

Di dalam rumah lamin juga terdapat baju khas dari suku Dayak yaitu Baju Dayak Ngaju, baju adat untuk pakaian tradisionalnya dibedakan antara pakaian adat perempuan dan pakaian adat laki laki.

Perempuan mereka akan menggunakan pakaian adat dalam bentuk rok, rompi dan ikat kepala. Ikat kepalanya dihiasi dengan bulu Enggang yang memang sangat identik dengan suku Dayak.

Pada bagian leher dihiasi dengan kalung manik manik dan juga gelang tangan. Jangan lupakan ikat pinggang yang juga untuk membuat tampilannya makin memukau.

Sementara untuk laki laki menggunakan kain penutup yang panjangnya hingga bawah lutut. Kemudian terdapat juga rompi, ikat kepala yang terdapat bulu Enggang.

Laki laki juga mengenakan kalung, ikat pinggang dan juga gelang tangan. Yang membedakan adalah laki laki akan dilengkapi dengan mandau dan juga perisau kayu. Baju adat ini dibuat dari serat alam, kayu nyamun atau kulit siren yang kemudian dibentuk dan diberi corak serta warna khas.

Putri karang melenu dan naga Mahakam. Image via: @pulaukumala
Patung Lembuswana
Sumber Gambar : Indonesia Kaya

Kemudian, ketika kita berada di ujung terdapat sebuah patung ikonik yaitu patung lembuswana. Leluhur warga Kutai mempercayai bahwa Sang Lembuswana merupakan tunggangan Mulawarman, yang bertakhta sebagai raja Kutai sekitar 1.500 tahun silam. Satwa mitologi ini telah menjadi simbol keperkasaan dan kedaulatan seorang penguasa. Unsur belalainya menandakan bahwa satwa ini juga perlambang sosok Ganesha, Dewa Kecerdasan.

(Feriansyah Farrelda Satria)


Comments

Satu tanggapan untuk “Wisata Pulau Kumala di Tengah Sungah Mahakam”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *