ALINEA – Sepakan Kai Havertz dari “titik putih” pada penghujung babak perpanjangan waktu berhasil membawa Chelsea mengalahkan Palmeiras sekaligus keluar menjadi kampiun Piala Dunia Antarklub 2021 pada Sabtu, (12/2/2022).

Akan tetapi jangan lupakan fakta bahwa tampuk kekuasaan “The Blues” (si biru) dan “Verdao” (si hijau besar) dipegang oleh seorang perempuan.

Dua perempuan tersebut adalah Direktur Utama Chelsea, Marina Granovskaia (kiri) dan Presiden Palmeiras, Leila Mejdalani Pereira (kanan).

twitter.com/chelseafc || Marina Granovskaia menghadiri konferensi pers.

Marina Granovskaia (46) sejak 2010 merupakan “tangan kanan” sekaligus perwakilan pemilik Chelsea asal Rusia, Romantis Abramovich di klub asal London Barat tersebut.

Berbagai pemain dan calon pemain hebat telah berhasil didaratkan “The Iron Lady“, julukan Marina ke Stamford Bridge, markas Chelsea.

Siapa yang tak bergidik jika melihat portofolio transfer pemain Chelsea yang tercatat pernah diisi nama-nama seperti Fernando Torres, Eden Hazard, Diego Costa, Thibaut Courtois, Romelu Lukaku, N’golo Kante, dan David Luiz.

Bahkan, Kevin De Bruyne, yang kini menjadi pemain kunci di Manchester City era Guardiola, dan Mohammed Salah, bomber Liverpool yang belum lama berhasil membawa negaranya, Mesir, ke Final Piala Afrika tercatat pernah diboyong Marina ke Chelsea beberapa musim lalu.

Beralih ke Amerika Latin, hal serupa tapi tak sama coba diukir oleh klub negeri samba dari kota Sao Paulo, Palmeiras.

twitter.com/leilapereiralp || Presiden perempuan pertama Palmeiras, Leila Pereira berfoto di depan dinding yang berisi para presiden Palmeiras terdahulu.

Leila Mejdalani Pereira (57) menjabat sebagai presiden ke-40 dan Presiden wanita pertama dalam sejarah Palmeiras setelah berhasil menang telak (1.897 dari 2.141) dalam pemungutan suara yang dihelat November 2021 lalu.

Mantan jurnalis yang kini alih profesi menjadi seorang bankir dan pengusaha ini memikul beban berat untuk mempertahankan gelar Copa Libertadores (Liga Champions Amerika Selatan) yang diraih Palmeiras berturut-turut sejak 2020 dan 2021.

Keterikatan Leila dan klub asal Sao Paulo berusia 107 tahun itu dimulai dari masuknya Crefisa dan FAM (perusahaannya bersama Suami, Jose Roberto Lamacchia) pada 2015 sebagai sponsor Palmeiras dengan Rp3,2 triliun total nilai Investasi. Hal ini menjadikan kesepakatan sebagai pemasukan paling banyak untuk tim sepak bola Brasil.

Selain berhasil membawa Palmeiras ke partai puncak Piala Dunia Antarklub, gebrakan terakhir yang dilakukan Leila adalah mendatangkan gelandang bertahan asal Colombia, Eduard Atuesta yang sekaligus memecahkan rekor transfer klub.

Fenomena para puan yang kini mulai dipercaya memegang kemudi dalam tata kelola sepak bola nampaknya mulai menjalar ke nusantara.

instagram.com/ratu.tisha || Ratu Tisha yang kala itu menjabat sebagai Sekjen PSSI berfoto dengan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae Yong.

Adalah Ratu Tisha Destria (36), sosok mempesona yang membuat para pecinta si kulit bundar di tanah air jadi ikut sumringah ketika berbicara tentang Srikandi yang jadi bagian penting dari kemajuan sepak bola.

Jasa Tisha, sapaan akrabnya bagi perkembangan sepak bola Indonesia antara lain adalah penunjukan Luis Milla dan (diteruskan) Shin Tae Yong sebagai nahkoda tim nasional Indonesia.

Hal lain yang tak kalah mentereng adalah keberhasilannya menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 (ditunda hingga 2023).

Mantan direktur kompetisi Torabika Soccer Championship 2016 dan Sekretaris Jenderal wanita pertama di PSSI (2017-2020) tersebut kini menjabat sebagai Wakil Presiden AFF (Federasi Sepak Bola Asean) hingga 2023 mendatang.

Selain Ratu Tisha, Indonesia juga memiliki Viola Kurniawati (Direktur Kompetisi Asosiasi Sepak Bola Wanita & Ex-CEO PSS Sleman).

Komplotan lelaki di dunia sepak bola yang dipimpin para puan seperti kisah-kisah yang sudah disampaikan di atas ini menjadi bentuk afirmasi idiom klasik yang berbunyi: Di balik laki-laki sukses, ada perempuan hebat di belakangnya.


Penulis: Adrian Pradnaditya
Editor: Ricky Setianwar