Digelar 7 Hari, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dipadati Pengunjung

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
(Doc. Alinea – Pinky)

YogyakartaPekan Budaya Tiongkok kembali dirayakan di Kampoeng Ketandan, Malioboro, Yogyakarta. Sebagai parayaan Cap Go Meh, festival yang telah berlangsung pada tanggal 2-8 Februari ini mengambil topik Cultural Colors of Wonderful Indonesia alias Warna-warni dari Luar Biasanya Budaya Indonesia.

Mulai dari kuliner hingga pengunjungnya yang beraneka ragam, Pekan Budaya Tionghoa berlangsung dengan sangat meriah.

Anak-anak Hingga Wisatawan Asing Turut Memeriahkan

Pengunjung memadati Rumah Budaya
(Doc. Alinea – Pinky)

Mulai dari anak-anak hingga wisatawan asing, semuanya turut memadati festival ini. Tidak hanya itu, walau festival ini bertajuk budaya Tionghoa, namun masyarakat non-Tionghoa pun banyak yang turut serta memeriahkan festival ini. Dari berbagai kalangan tidak ingin ketinggalan dengan festival yang satu ini.

Kuliner yang Disajikan dari Berbagai Daerah

Kue Keranjang (Nian Gao) aneka warna
(Doc. Alinea – Pinky)

Ternyata tidak hanya menyajikan kuliner Tionghoa, festival ini pun turut menyajikan kuliner-kuliner dari berbagai daerah, bahkan negara. Seperti Choy Pan dari Pontianak hingga Kimbab dari Korea.

Kuliner khas Tionghoa sendiri tidak ingin ketinggalan. Di sepanjang Blok F1 – F15 terdapat Pork Station di mana semua makanan berbahan dasar daging babi disajikan.

Terdapat Pameran Budaya Tionghoa

Menilik pameran peranakan Tionghoa di Rumah Budaya
(Doc. Alinea – Pinky)

Masih di area Blok F, ada Rumah Budaya yang merupakan lokasi pameran peranakan Tionghoa berlangsung. Di sini, dapat dilihat berbagai benda-benda peninggalan orang Tionghoa zaman dulu. Jadi, tidak hanya berburu kuliner, berburu ilmu pun bisa dilakukan dengan mengunjungi Rumah Budaya ini.

Kesempatan Mencoba Ramalan

Beberapa ramalan yang dapat dicoba
(Doc. Alinea – Pinky)

Berburu kuliner, sudah. Berburu ilmu pun sudah. Selanjutnya, di festival yang telah berlangsung seminggu ini, bisa juga berburu ramalan. Kalau Liners percaya dengan ramalan, ada berbagai jenis ramalan yang dilaksanakan oleh masing-masing Suhu yang ahli. Mulai dari sketsa wajah untuk merancang masa depan, pembacaan kartu Tarot, hingga ramal Ceki.

Penampilan di Panggung Utama, Panggung Melia Hingga Wayang Potehi yang Paling Meriah

Di panggung utama, ada dance performance dari SD Mutiara Persada
(Doc. Alinea – Pinky)

Di panggung utama sebagai panggung terbesar, banyak ditampilkan penampilan yang memukau. Ada aksi sulap, barongsai, tari-tarian, hingga Pemilihan Koko – Cici 2020.

Lalu di Panggung Melia, biasa diselenggarakan penampilan musik dari berbagai musisi. Musik tradisional hingga dangdut turut memeriahkan Panggung Melia ini. Walau ukurannya tergolong kecil, tapi kemeriahan penontonnya tidak kalah besar dengan panggung utama.

Lokasi pementasan Wayang Potehi
(Doc. Alinea – Pinky)

Terakhir ada Wayang Potehi. Tidak jauh dari lokasi Panggung Melia, setiap malamnya diadakan pementasan Wayang Potehi. Pementasan satu ini pun tidak kalah meriah dengan panggung utama dan Panggung Melia, terlebih bagi anak-anak yang penasaran dengan kisah yang dibawakan wayang-wayang tersebut.

(Pinky)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *