Ulasan Film ‘Terima Kasih Cinta’ Perjuangan Menghadapi Lupus

Kisah Nyata Perjuangan Odapus Melawan Penyakit Lupus

ALINEA – Film Terima Kasih Cinta berawal dari sebuah buku novel karya Djono W.Oesman berjudul “ 728 hari “. Novel ini ditulis berdasarkan riset atas kehidupan nyata seorang Odapus bernama Eva Meliana Santi, ia juga merupakan pengurus di Yayasan Lupus Indonesia.

Odapus merupakan sebutan untuk orang yang menyandang penyakit Lupus , Lupus sendiri merupakan penyakit yang jarang terjadi. Pada penyakit lupus sistem imun tubuh malah menyerang organ-organ di dalam tubuh dan perlahan beberapa organ tubuh tersebut menjadi rusak.

Film ini kabarnya sempat tertunda hingga 2 tahun lamanya, dan akhirnya Film Terima Kasih Cinta karya Tema Patrosza akhirnya tayang di bioskop Indonesia. Naskah film Terima Kasih Cinta ditulis oleh Andi Aathira dan Titien Wattimena.

Tak hanya itu film ini juga bertabur bintang yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga Liners, yaitu Cut Mini, Gery Iskak dan Putri Marino yang didapuk sebagai pemeran utama. Tak ketinggalan beberapa aktor muda dan baru juga tampak dalam film ini seperti Achmad Megantara dan Allan Dastan.

Poster Film Terimakasih Cinta (Facebook)

Seperti hal nya dengan judul film ini “Terima Kasih Cinta” seorang gadis bernama Eva pada usia belianya harus menghadapi sebuah kenyataan bahwa ia mengidap penyakit lupus, ia dan keluarganya sebelumnya juga tidak tahu menahu mengenai penyakit itu.

Mereka bahkan tak tahu sampai kapan Eva dapat bertahan atau bahkan sembuh dari penyakitnya tersebut. Di usia yang masih muda Eva sudah harus merasakan tulang belakangnya dibor untuk menegakkan diagnosa. Ditambah lagi orang yang dicintainya, sang kekasih yang bernama Ryan pergi meninggalkannya.

Meskipun begitu Eva tetap kuat dan kembali semangat dalam menghadapi aktifitas kesehariannya, seperti bersekolah, melakukan hobinya bermain basket dan bermain bersama kedua adiknya. Semua itu berkat kekuatan cinta dari orang – orang di sekelilingnya yang amat mencintainya yaitu keluarga, teman dan sahabat. Dan ketika Eva berpisah dengan Ryan, tuhan menggantinya dengan sosok yang lebih baik lagi.

Pada film ini Liners diajarkan bahwa tuhan itu adil dan menyanyangi kita. Liners harus selalu bersyukur atas nikmat yang ia berikan kepada kita, seperti nikmat sehat dan nikmat keluarga yang senantiasa mendukung kita. Ketika kamu jatuh dan merasakan sakit , kamu harus tahu bahwa kamu tidak sendirian ,disini ada kami yang selalu menantimu dan menunggumu untuk kembali. itu kami keluarga. (Balqis)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *