Hyper Independence, Sikap Terlalu Mandiri yang Negatif

ALINEA – Pernahkan Anda merasa dengan meminta bantuan berarti tidak mandiri? Menganggap diri lemah dan takut merepotkan orang lain. Kemandirian sangatlah diperlukan sebagai pribadi yang telah dewasa. Namun, perlu diingat bahwa suatu sikap yang berlebihan pasti menimbulkan dampak yang tidak baik. Sikap terlalu mandiri yang berlebihan atau yang biasa dikenal hyper independence juga dapat membahayakan diri sendiri.

Menurut psikolog klinis Amy Marschall dalam laman Very Well Mind, seseorang dapat dikatakan hyper independence bila individu tersebut berusaha untuk sepenuhnya mandiri dalam segala hal, bahkan saat dirinya dalam keadaan yang membutuhkan bantuan atau dukungan dari orang lain.

Karakter Seorang yang Mengalami Hyper Independence :

1. Orang yang Sangat Tertutup

Mereka menyembunyikan diri dengan menekan emosi. Walaupun dirinya merasa terpuruk, orang dengan hyper independence sulit berbagi dengan siapa pun yang mereka rasakan atau apa yang membuat mereka khawatir. Lingkungan emosional dan fisik seseorang dengan hyper independence menjadi hal yang personal buat dirinya sendiri.

2. Membuat Target Pencapaian yang Berlebihan

Seseorang dengan sikap hyper independence akan berusaha menyelesaikan pekerjaan sendirian bahkan ketika mereka tahu bahwa pekerjaan tersebut  tidak dapat dikerjakan sendiri. Mereka cenderung dengan mudah menerima suatu proyek pekerjaan di luar kemampuan mereka.

3. Tidak Mendelegasikan Tugas

Setiap kali berada dalam posisi atau peran kepemimpinan, kelemahan terbesar seorang hyper independence adalah kesulitan mendelegasikan tugas kepada orang lain. Entah itu untuk pekerjaan, sekolah, atau acara sosial, sebagian besar waktunya hanya memberi diri sendiri semua tugas yang paling penting untuk memastikan semua tugas dilakukan sesuai dengan keinginannya.

4. Mudah Stres Atau Burn Out

Semakin banyak pekerjaan, maka semakin berat beban yang dipikul. Tanpa pendelegasian tugas yang baik, tentu saja seseorang akan lebih mudah mengalami stres atau burn out.  Terkadang stres dalam pekerjaan dianggap biasa, namun stres berlebih pada orang dengan hyper independence sangat berbahaya karena akan bertahan dalam jangka waktu lama. Hal ini tentu saja dapat menurunkan konsentrasi dan produktivitas.

5. Kesulitan Meminta Bantuan

Karakter lain yang paling awam adalah merasa “dapat menangani apa saja”.  Meskipun mereka butuh bantuan namun mereka enggan untuk melakukan hal tersebut. Karena mereka merasa otoritas dan kekuatan yang mereka dicabut. Bagi mereka, menjadi tegas, efisien, dan menyelesaikan semuanya tanpa bantuan siapa pun adalah hal yang dibanggakan.

6. Memutuskan Semuanya Sendiri

Hyper independence selalu membuat keputusan sepihak dan sangat tersinggung jika apa yang mereka sarankan tidak dilakukan. Mereka mudah berselisih paham dengan orang lain, merasa frustrasi jika hal-hal tidak berjalan seperti yang mereka inginkan, sulit berbagi ide, sulit berkomunikasi dan bekerja dalam tim.

Jadi, kemandirian itu bagus sampai taraf yang sehat tetapi bisa merugikan ketika seseorang menjadi sangat mandiri. Tidak ada salahnya untuk sesekali meminta pertolongan, jika memang kita tidak sanggup menyelesaikan suatu pekerjaan.


Penulis : Lamanda Nafa Alicia

Editor : Andika Syafitri Pratami

Baca Juga : 5 Penyebab Stres Pada Mahasiswa yang Sering di Rasakan


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *