Bantul, Yogyakarta – Selain Tugu dan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal akan destinasi wisata pantainya, tak terkecuali Pantai Parangtritis yang berada di wilayah Kabupaten Bantul. Namun , siapa sangka bahwa di dekat tujuan wisata yang satu ini terdapat makanan khas Parangtritis , Bantul yang langka dicari.
Dari tangan seorang Bu Rukidem lah , makanan yang dijuluki “ Karangan “ atau dalam bahasa jawa berarti Rumput laut ini dibuat. Konon katanya di Desa Sono , Kretek, Parangtritis, Bantul , dulunya hampir satu desa membuat karangan. Namun seiring berjalannya waktu entah mengapa pembuat makanan karangan hanya tinggal Bu Rukidem seorang. Dibantu sang anak Bu Tarti, rumput laut yang telah dicuci direbus sampai menjadi bubur dan dicetak seperti agar – agar dalam sebuah batok kelapa.
Bu Rukidem setiap harinya rajin menjajakan jajanan ini seharga Rp. 500 di Pasar Angkruksari dan setiap hari pahing di Pasar Turi. Karena bahan utamanya adalah rumput laut dan hampir setiap hari karangan diproduksi, maka Bu Rukidem harus memiliki stock banyak. Ironisnya meski tinggal di dekat pantai , stock rumput laut dari Pantai Parangtritis kurang mencukupi, sehingga Bu Rukidem harus memesan dari Nusakambangan, Cilacap untuk mencukupi bahan baku produksi . Hal ini pula yang menjadikan warga di sekitar tempat tinggal Bu Rukidem tidak memproduksi Karangan kembali.
Meskipun teksturnya kenyal dan rasa dari rumput laut masih terasa karena tidak ditambah bumbu apapun. Karangan yang memiliki serat tinggi ini , sangat baik untuk pencernaan. Untuk menghilangkan rasa tawar dari Karangan , biasanya disertai dengan botok mlandingan yang terbuat dari kelapa parut dan biji mlanding atau petai Cina , yang memilki rasa gurih dan pedas. Sehingga dapat menambah cita rasa dari Karangan, camilan langka khas Bantul. ( Aisyah Balqis )
Leave a Reply