Kemkominfo Buka Program Penyediaan Talenta Digital Kominfo

ALINEA – Kementerian Kominfo melakukan konferensi pers terkait program penyediaan talenta digital kominfo di Jakarta, Selasa, (31/1/23). Narasumber dalam konferensi pers ini ialah Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo.

Penyediaan Talenta Digital Kominfo adalah salah satu instruksi presiden tentang program akselerasi transformasi digital pada seluruh lembaga dan organisasi di Indonesia. Kemkominfo melalui Badan Litbang SDM melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk bidang komunikasi, telekomunikasi, dan informatika.

Beberapa program dari Kemkominfo antara lain Digital Leadership Academy, Digital Talent Scholarship, Beasiswa S2 Kominfo serta Pengembangan Pendidikan Vokasi STMM Yogyakarta.

Digital Leadership Academy (DLA)

Khusus untuk program DLA ini adalah program yang dilakukan pelatihan kepada seluruh pimpinan.

“Pimpinan itu bisa dari pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, BUMD, swasta, para C-level dan founder-founder start up digital,” ujar Hary.

Pada tahun 2023 ini, program DLA dibagi dalam 3 skema, yaitu Smart Digital Leader Indonesia Maju, Smart Digital Leader Semakin Digital dan Smart Digital Leader Province. Dalam program DLA Kemkominfo banyak melakukan kerja sama. Kerja sama dengan universitas internasional, seperti National University of Singapore, Harvard University, Oxford University, dan tahun ini menjajaki bekerja sama dengan Stanford University. Program ini dibuka untuk seluruh masyarakat, tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari lembaga-lembaga privat.

Kemkominfo juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri yaitu Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pelatihan kepada pimpinan daerah, seperti bupati, walikota, dan gubernur. Untuk tahun 2023 Kemkominfo akan mengadakan pelatihan dan visitasi, dimana nantinya mereka akan melakukan  benchmarking ke luar negeri yaitu di Korea.

“Tahun 2022 lalu kita mengadakan hal ini ke Singapura diikuti oleh 20 kepala daerah. Tahun ini juga akan sama yaitu 20 kepala daerah yang syaratnya ditentukan oleh kementerian dalam negeri, misalnya kabupaten/kota yang inflasinya rendah kemudian kabupaten/kota yang masyarakat digitalnya atau indeks masyarakat digitalnya itu sudah bagus,” terang Hary.

Selain itu, Kemkominfo juga bekerja sama dengan BPSDM Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun kemarin Kemkominfo bekerja sama dengan Provinsi Jawa Barat untuk membuat pelatihan yang dengan nama digital leadership atau smart digital leader untuk Jabar juara. Untuk Sumut Kemkominfo sudah sepakat dengan sekda, memilih tema smart digital leader Sumut bermartabat, yang akan dilaksanakan sekitar bulan Maret mendatang.

Kemudian, kerja sama dengan MASTEL (Masyarakat Telematika) dan AWS (Amazon Web Service). Kemkominfo akan membuka pelatihan DLA  dengan tema khususnya untuk infrastruktur digital dengan kuota 200 orang yang mengikuti. Program ini ditargetkan bisa mencapai 500 kota.

Sumber : Kemkominfo TV

Digital Talent Scholarship (DTS)

Selain program DLA, ada program Digital Talent Scholarship, yang dikhususkan bagi para profesional atau minimal mereka yang telah bekerja selama dua tahun dengan nama kegiatan Profesional Academy. Pelatihan ini berlangsung 2-3 bulan yang bisa digunakan untuk upskilling dan reskilling. Di dalam DTS, ada beberapa program akademi yaitu :

  • Fresh Graduate Academy

FGA merupakan program pelatihan peningkatan kompetensi bidang TIK yang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan perguruan tinggi yang belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi profesional. Untuk tahun ini, khusus program ini Kemkominfo akan bekerja sama dengan industri agar bisa menyerap para peserta DTS itu.

  • Vocational School Graduate Academy 

VSGA merupakan program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi nasional yang ditujukan bagi lulusan SMK/sederajat serta Diploma 3 dan 4 yang belum bekerja dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang Science, Technology, Engineering, dan Math (STEM).

  • Talent Scouting Academy

TSA merupakan program pengembangan kompetensi bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi mahasiswa aktif. Program ini sejalan dengan program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

  •  Thematic Academy

TA merupakan salah satu bagian program DTS Kemkominfo yang ditujukan spesifik pada kalangan atau sektor tertentu. Pelatihan pada TA bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dasar masyarakat dalam rangka mempercepat transformasi digital Indonesia.

  • Digital Entrepreneurship Academy

DEA merupakan beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat umum calon pelaku UMKM, serta pelaku usaha UMKM. Dalam hal ini ialah pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya. Pelatihan DEA bertujuan untuk mendorong peningkatan keterampilan digital mulai dari dasar hingga menengah bagi calon pelaku usaha UMKM dan pelaku usaha UMKM.

  • Government Transformation Academy 

GTA merupakan program pengembangan SDM yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN, TNI, dan Polri untuk mendukung akselerasi transformasi digital. Program ini agar mereka lebih mempunyai kompetensi dalam melakukan pelayanan publik.

Hary Budiarto menegaskan bahwa seluruh program-program yang disediakan oleh Balitbang SDM Kominfo tersebut gratis untuk semua lapisan masyarakat, baik ASN, pekerja swasta, hingga mahasiswa.

Beasiswa Magister

Kemudian Kemkominfo juga mempunyai program beasiswa magister s2 di bidang komunikasi, IT, telekomunikasi. Kominfo bekerja sama dengan seluruh PT yang ada di Indonesia, seperti ITB, UI, USU, UNS, UGM, dan ITS. Hal ini dilakukan untuk mereka bisa menerima beasiswa dari Kominfo. Tak hanya itu, Kominfo juga bekerja sama dengan beberapa universitas di luar negeri seperti di Jepang, Belanda, dan Hongaria.

“Program beasiswa tahun 2023, kita punya 300 kuota yang bisa masyarakat untuk mengikuti program beasiswa kami,” kata Hary.

Pendidikan Vokasi STMM Yogyakarta

STMM Yogyakarta merupakan Perguruan Tinggi Negeri dibawah Kementerian Kominfo. Di tahun ini Kominfo akan mengembangkan Sekolah Tinggi Multi Media menjadi Pendidikan Vokasi sesuai dengan adanya PP no 57 tahun 2022 tentang penyelenggaraan perguruan tinggi oleh kementerian lain dan lembaga pemerintah non-kementerian.

“Kita merencanakan akan membuat prodi-prodi baru terutama di bidang IT. Ada prodi infrastruktur digital, bekerja sama dengan masyarakat telematika untuk membuka ini dan kurikulumnya. Mereka akan langsung diserap ke dalam anggota mastel. Kemudian prodi aplikasi informatika, yang menciptakan profesi di bidang data science, AI, dan coding,” jelas Hary.

Selain itu, akan dibuka program studi magister di STMM.

“Lalu akan dibuka prodi magister di stmm, yaitu s2 kepemimpinan digital,” lanjutya.

Hary juga mengatakan akan membuat STMM menjadi smart kampus, untuk mendukung itu akan dibuat gedung baru. Hal ini agar para mahasiswa bisa mempunyai pola pikir baru, baik mahasiswa dan dosennya sehingga dosennya juga bisa memberikan pelajaran dengan mengadopsi budaya-budaya di era new normal.

Dalam konferensi pers tersebut juga turut hadir Haryati M.I. Kom selaku Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo, lalu Kapuslitbang Aptika dan IKP Kominfo yaitu Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng serta Kapusbang Profesi dan Sertifikasi Kemkominfo, Dr. Ir. Hedi M Idris, M.Sc.

Penulis : Indah Nur Shabrina

Baca juga : Sosialisasi PP Nomor 57 Tahun 2022: Perubahan Nama STMM Menjadi Politeknik



Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *