Ulasan Film ‘Dilan 1991’

Alinea – Setelah sukses menembus 6,2 juta penonton pada film Dilan 1990, kali ini Fajar Bustomi bersama Pidi Baiq, kembali menyutradarai film lanjutan yang diadaptasi dari novel Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 karya Pidi Baiq.

Tayang serentak mulai tanggal 28 Februari lalu, film Dilan 1991 sukses menarik hati para penonton dengan total raihan 800.000 penonton saat pemutaran perdananya di layar bioskop.

Tidak berbeda jauh dari film dan buku pertamanya, film yang kembali digarap Titien Wattimena dan Pidi Baiq  sebagai penulis skenario nya ini juga masih menceritakan kelanjutan dari kisah cinta remaja antara Dilan dan Milea. Alur film di buat se – apik mungkin dan tertata, bahkan Liners yang belum menonton film Dilan 1990 pun akan mengerti jalan ceritanya.

Dilan 1991 bercerita ketika Dilan dan Milea sudah resmi menjadi pasangan kekasih. Ditengah hubungan hangat keduanya, timbul konflik dari keterlibatan Dilan dalam geng motor. Perkelahian antar geng motor berlanjut, hingga salah satu teman Dilan menjadi korban. Milea yang cemas meminta Dilan tidak terlibat lagi dengan geng motor. Di film ini Dilan harus memilih, Milea atau geng motornya.

Official Poster Dilan 1991 (Twitter)

Berbeda dengan film pertama, Dilan 1991 selain banyak memunculkan karakter baru, dalam film ini banyak unsur emosi dari karakter Dilan dan Milea yang di tampilkan, karakter Milea yang lebih posesif dan ingin didengar, dan Dilan dengan kegalauannya yang tidak pernah ditampilkan dalam film sebelumnya. Walaupun begitu, Liners tidak akan kehilangan nuansa cinta, hangatnya keluarga Milea, kasih sayang yang ditunjukan Bunda Dilan, dan kesolidaritasan geng motor menambah kesan hangat dalam film ini. Komedi juga terselip dan sukses membuat satu studio sepakat tertawa. Gombalan khas Dilan pun tak luput di film ini, hanya saja, sering terjadi konflik yang menguras air mata.

Terlepas dari itu, ada beberapa kejanggalan yang terlihat, seperti rambut Vanesha, yang berperan sebagai Milea belakangan di potong dan terlihat sambungannya. Ibu – ibu dalam film ini juga terlihat diberikan wig. Kemunculan karakter baru, guru Milea yang dinilai agak mengganggu dan “kurang pantas” untuk ditampilkan, juga sosok Andovi da Lopez yang dinilai kurang mendekati ekspetasi dari perannya sebagai Herdi. Banyak juga netizen yang khawatir akan chemistry dari Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla yang tidak akan menyatu dikarenakan sudah memiliki pasangan masing – masing. Namun sepertinya mereka kembali berhasil menjadi Dilan dan Milea seutuhnya, film ini berhasil mem-visualisasikan novel dilan 1991 dan membawa penonton larut kedalam nuansa Bandung kala itu. (Rosha)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *