Kombinasi Olahan Aci Khas Jawa Barat, Dari Sini Asalnya

ALINEA-  Ragam camilan Indonesia memang banyak bentuk dan kombinasinya, sudah menjadi rahasia umum bahwa cireng, cilok dan cimol merupakan satu dari sekian camilan yang menjadi favorit. Olahan tersebut berasal dari bahan baku dasar yang sama yakni tepung aci. Namun, penyajiannya dibuat berbeda, tekstur chewy  menjadi warna khas saat kudapan ini dilahap.

Banyaknya olahan camilan khas jawa barat yang berasal dari tepung aci berdampak pada bertambahnya kekayaan rasa kuliner khas nusantara yang jarang ditemui di tempat lain.

Liners kira kira penasaran nggak ya, kenapa camilan di bumi parahyangan banyak yang menggunakan tepung singkong atau aci untuk menjadi bahan dasar pembuataanya?

Yuk simak 3 fakta menarik Asal Mula Kombinasi Olahan Aci Khas Jawa Barat.

1. Singkong komoditi utama di Jawa Barat

Sumber foto: Shutterstock

Masyarakat Priangan (Jawa Barat) rata rata berprofesi menjadi petani. Menggantungkan hidup dari alam memang sangat identik dengan siklus sosial orang sunda. Nah, komoditi pertanian yang banyak ditemukan di bumi pasundan yaitu tanaman singkong, karena pada masa abad ke-20 komoditi lain seperti beras dan jagung masih ternilai mahal untuk dikonsumsi dan ditanam, sehingga warga lokal memilih singkong untuk makanan pokok sehari-hari mereka.

Selain itu tanaman singkong sangat mudah tumbuh dan mudah untuk dirawat. Alasan utama ini menjadikan banyak sekali yang menanam, disamping itu sampai sekarang Jawa Barat menjadi provinsi penghasil singkong terbanyak di Indonesia.

Dari situlah muncul ide kreatif warga sekitar untuk mengolah serta memodifikasi camilan yang berasal dari bahan baku dasar tepung singkong atau yang lebih familiarnya disebut aci.

2. Harga murah dan mudah didapatkan

Sumber foto: Shutterstock

Tepung aci atau tapioka sangat banyak ditemukan di pasar tradisional. Harga yang relatif lebih murah menjadikan alternatif untuk pembuatan camilan khas dari bumi pasundan. Tepung ini berasal dari sari pati singkong yang dikeringkan kemudian ditumbuk, maka dari itu memiliki cita rasa gurih saat diolah.

Liners, pasti juga mengamati kan jarang sekali tepung jenis ini harganya mahal atau bahkan mengalami kelangkaan stock di pasar. Faktor tersebutlah yang menjadi dasar banyak pedagang memilih olahan aci agar pendapatan serta rasa dari jualan mereka tidak banyak berubah.

3. Ide kreatif selalu muncul

Sumber foto: Shutterstock

Pola pikir masyarakat jawa barat yang selalu melakukan inovasi juga terbukti dalam pengolahan makanan. Menurut Sejarahwan Universitas Padjajaran, Fadly Rahman menjelaskan dalam karya jurnalnya bahwa kreativitas di balut dengan kejenakaan.

Variasi nama olahan yang berasal dari singkatan memang banyak ditemui di Jawa Barat. Seperti Cilok yang berasal dari gabungan kata aci di colok, Cireng yakni aci digoreng dan Cimol aci digemol.

Hal tersebut karena masyarakat Jawa Barat mempunyai tipe pembawaan yang komunikatif dan seru, sehingga munculah istilah nama camilan yang sampai sekarang bisa kita nikmati hingga detik ini.

Lihat juga: Kisah Singkong dan Aneka Olahanya di Bumi Parahyangan

Fakta Menarik diatas memberikan jawaban bahwa bagaimana asal mula maraknya olahan aci untuk menjadi makanan ringan.

Makanan ringan dari tepung aci masih eksis dan tetap menjadi primadona karena dengan harga murah bisa menjadi penunda rasa lapar di perut , serta ragam bumbu dan karakteristik olahan yang berbeda menjadi warna tersendiri untuk rekomendasi makanan yang wajib untuk dicoba. Kudapan sederhana, ringan, dan mengenyangkan menjadi beberapa daftar kuliner aci masih menjadi favorit hingga saat ini.

Liners, olahan aci mana nih yang jadi favoritmu?


Penulis : Adella Nur Aini

Editor : Avisa Zerlina

 

 

 


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *