Kuliah Umum Prodi MIK Bertemakan “Transformasi Digital Meningkatkan Reformasi Global dan Mutu Pendidikan”

ALINEA – Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi (MIK) Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Transformasi Digital Meningkatkan Reformasi Global dan Mutu Pendidikan” pada Sabtu, (19/11/22).

Kegiatan ini berlangsung secara luring di Joint Lecture Room STMM juga secara daring via zoom meeting . Acara ini diikuti oleh beberapa tenaga pengajar prodi MIK dan kurang lebih 130 mahasiswa MIK dari semester 1,3, dan 5 hadir.

Acara dimulai pukul 08.30 WIB, diawali dengan pembukaan acara oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan laporan kegiatan oleh Ketua Jurusan Ibu Sintar Nababan, sambutan dari Ketua STMM, Bapak Ir. Noor Iza, M.Sc. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dua narasumber dan juga diskusi yang dipandu oleh moderator Ardian Setio Utomo.

Pemaparan Materi Transformasi Digital (Foto : Muh. Ahlan)

Materi pertama dibawakan oleh Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom selaku Kepala Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI membahas tentang “Transformasi Digital di Indonesia.”

Di sela-sela persiapan materi kedua, MC juga mengadakan sesi game yang dipandu oleh Sdri. Nabila Aji dan Sdr. Agung Alfathan. Hal ini dilakukan untuk mencairkan suasana dan mengembalikan semangat mahasiswa untuk mengikuti rangkaian kegiatan kuliah umum MIK ini.

Baca juga : STMM Adakan FGD Penguatan SDM Dosen dan Pengembangan Metode Pembelajaran

Setelah sesi pertama selesai, dilanjutkan dengan materi kedua membahas “Merdeka Belajar Merdeka Berkarya” dari Gilang Jiwana Adikara, S.I.Kom., MA. Beliau merupakan Dosen dan Peneliti Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta.

Pemaparan Materi Merdeka Belajar Merdeka Berkarya (Foto: Indah Nur Shabrina)

Di akhir acara, Pak Ardian selaku moderator memberikan kesimpulan pada perkuliahan umum ini bahwa:

“Transformasi adalah kunci, perubahan adalah keniscayaan. Menyikapi hal ini perlu diingat bahwa era digital bukan untuk golongan marjinal. Segala hal yang bersifat instan adalah cobaan agar kita tidak terlena, tetapi terus berusaha untuk terus berinovasi agar tidak mati dan binasa. Infrastruktur dibangun sebagai pendukung, namun tetap manusia sebagai sumber daya yang utama. Sehingga permasalahan yang muncul, menuntut kita berperan sebagai solusi. Kita juga harus menghindari berada pada posisi kebanjiran atau membanjiri informasi, tetapi lebih pada pengguna dan pemberi informasi yang positif dan edukatif. Jadikan transformasi digital sebagai sebuah kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.”

Penulis : Indah Nur Shabrina


 


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *