Ponorogo – Dalam rangka menuju Tahun Wisata 2019, sebanyak 2.062 penari mementaskan tari Jathil di Alun-Alun Ponorogo, Jawa Timur. Perhelatan tersebut digelar pada Minggu (17/2/19).
Para penari yang sudah dilatih sekitar satu bulan berbaris rapi dari sisi barat, utara, dan timur Alun-Alun. Gerakan yang dibawa sangat selaras dan menawan, penonton terlihat menikmati tarian selama 50 menit dari garis yang sudah ditentukan panitia.
Acara ini di ikuti oleh 111 sekolah se-Kabupaten Ponorogo, terdiri dari 73 SMP, 30 SMA/SMK, 6 MTs dan 2 MA dan jumlah penari sebanyak 2.062 itu terdiri dari penari jathil, merak, warok, bujangganong, kelono sewandono oleh siswa SMP dan SMA se-Ponorogo.
Ariyani Siregar perwakilan dari MURI mengungkapkan Gebyar Penari Jathil 2019 layak dapat penghargaan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Ada tiga tahap penilaian yang dilakukan pada saat itu, Pemkab Ponorogo tercatat sebagai penyelenggara dan pemrakarsa pagelaran reyog dengan penari jathil terbanyak.
“Kita verifikasi ada 2.019 peserta. Tapi tadi ada tambahan 43 peserta sehingga jumlahnya 2.062 penari. Dan kita tetapkan sebagai rekor ke 8.852,” ujar Ariyani Siregar dalam acara tersebut, Minggu (17/2).
Bupati Pontorogo, Ipong Mushlissoni, berharap dengan digelarnya Gebyar Penari Jathil ini, Ponorogo menjadi barometer tari jathil sekaligus seni budaya lain termasuk reyog. Selain itu event akbar tersebut menjadi momentum meningkatkan kunjungan wisatawan ke Ponorogo.
“Alhamdulillah dan terimakasih, acara sore hari ini masuk dalam catatan rekor MURI dengan tampilan penari jathil paling banyak. Ini sesuai dengan slogan Menuju Ponorogo yang lebih maju, berbudaya dan religius,” tambahnya.
Ipong juga menambahkan ada 83 event yang diselenggarakan Pemkab Ponorogo dan 10 diantaranya merupakan top event.
(Samsul)
Leave a Reply