Wisata Susur Sungai di Taman Nasional Sebangau Palangkaraya

ALINEA – Wisata Susur Sungai Sebangau dikenal sebagai objek wisata alam di Palangkaraya Kalimantan Tengah sejak tahun 2017. Objek wisata ini berada di Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Palangkaraya atau bisa ditempuh kurang lebih 30 menit dengan kendaraan bermotor.

Sore hari adalah waktu yang paling cocok jika kita ingin berwisata menyusuri Sungai Sebangau. Sepanjang perjalanan menyusuri sungai kita akan dihadapkan pada pemandangan alam dengan pohon-pohon yang tumbuh di atas rawa. Sekilas tampak air sungai hitam, namun jika diambil airnya maka warnanya kecokelatan karena air rawa gambut.

Biasanya para pengunjung yang dari Palangkaraya akan mengawali wisata susur sungai dari Dermaga Kereng Bangkirai yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota Palangkaraya Dinas Perhubungan.

Foto : Joko DTW

Para pengunjung harus membeli tiket dari dermaga  dengan harga per orang Rp 20.000,- dengan jarak tempuh susur sungai selama 40 menit. Ada pula tiket untuk menyewa kapal dengan harga Rp 500.000,- dengan kapasitas 17 orang untuk waktu wisata susur sungai selama satu jam.

Sepanjang jalan menuju ke dermaga banyak warung warung makan yang bisa temui. Biasanya pengunjung membeli minuman dan camilan untuk dibawa ke kapal. Kami pun sore itu bersama Ketua Kepala BPSDM Banjarmasin yang sedang melakukan sertifikasi kompetensi di Palangkaraya membeli bekal untuk wisata susur Sungai Sebangau.

Foto : Joko DTW

Rombongan tim asesor dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi STMM Yogyakarta dan Banjarmasin memilih menyewa kapal dengan harga Rp 500.000,- untuk wisata selama satu jam. Harga sewa kapal termasuk sewa topi ala orang Dayak yang terbuat dari kulit kayu. Kami boleh bebas memilih topi sesuka selera dan dapat dipakai sepanjang perjalanan sekaligus untuk aksesoris saat selfie atau foto bersama rombongan.

Kapal yang kami tumpangi dikemudikan oleh Pak Rahmat yang juga pemilik kapal. Ia ditemani istrinya setiap hari sebagai asisten sekaligus melayani penumpang yang memesan makanan seperti mi rebus atau goreng. Pak Rahmat bercerita bahwa ia membeli membangun kapal wisata senilai 25 juta dan mulai beroperasi sejak tahun 1917. Dari hasil usahanya kini ia bisa menyekolahkan putranya kuliah di Banjarmasin, ada pula yang masih SMA. Kapal wisata dari kayu dengan dua motor ini setiap hari menjadi tumpuan hidupnya.

Foto : Joko DTW

Taman Nasional Sebangau dijadikan sebagai kawasan perlindungan ekosistem lahan gambut dan menjadi alternatif wisata alam susur sungai bagi masyarakat Palangkaraya dan wisatawan.


Penulis : Nunuk Parwati

Editor : Indah Nur Shabrina


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *