Mengulik Serial “Dahmer – Monster : The Jeffrey Dahmer Story”

ALINEA – Bulan September kemarin, Netflix baru saja merilis sebuah series dokumenter dengan judul Dahmer – Monster : The Jeffrey Dahmer Story. Series ini mengangkat cerita tentang seorang pembunuh berantai dan kejam yang dijuluki sebagai Monster Milwaukee, Jeffrey Lionel Dahmer.

Siapa itu Jeff Dahmer?

Jeff Dahmer adalah seorang pembunuh kejam, pedofil, pelaku pelecehan seksual, sekaligus kanibal yang memakan bahkan mengawetkan beberapa organ tubuh korban-korbannya. Masa kecilnya diselimuti atmosfer kekeluargaan yang kurang harmonis. Ibunya adalah pecandu narkotika sedangkan ayahnya seringkali pergi dari rumah dan berselingkuh. Ketika kecil, Jeff Dahmer memiliki ketertarikan dengan membedah bangkai hewan, hingga kemudian tumbuhlah rasa ketertarikan membedah manusia untuk memenuhi hasrat seksualnya, khususnya pada sesama jenisnya.

Dahmer – Monster : The Jeffrey Dahmer Story tidak hanya menyorot tentang masa kecil dan kekejaman yang dilakukan Jeff, tapi juga sudut pandang korban dan keluarga korban. Salah satu korban yang disorot adalah Steven Hicks, yang merupakan korban pertama Jeff. Steven dibunuh dengan dipukul kepalanya menggunakan barbel kemudian dicekik. Tubuhnya dipotong-potong, kemudian Jeff Dahmer menghancurkan tulang-tulangnya dan menyebarkannya di jurang berhutan.

Konerak
Kieran Tamondong (kanan) pemeran Konerak Sinthasomphone, Sumber foto : CNN Indonesia

Salah satu korban lain yang disorot adalah seseorang di bawah umur, Konerak Sinthasomphone (14 tahun). Ia diiming-imingi uang oleh Jeff Dahmer. Sebenarnya, Konerak berhasil keluar dari apartemen Dahmer ketika pembunuh itu sedang keluar membeli alkohol. Konerak berhasil ditemukan oleh dua perempuan dan segera menelepon polisi. Namun, Dahmer bertemu dengan mereka dan memberikan kebohongan kuat bahwa Konerak adalah kekasihnya yang berusia 19 tahun. Tanpa melakukan penyelidikan lebih jauh, polisi melepaskan Dahmer dan Konerak. Sesaat setelah itu Dahmer pun berhasil membunuh bocah laki-laki itu.

Dahmer mengambil korban-korbannya dengan alibi uang dan seks. Dia membunuh 17 pria di antara tahun 1978 sampai 1991, hingga akhirnya ia berhasil ditangkap pada bulan Juli 1991.

Pesan Moral yang Dapat Diambil

https://youtu.be/9DbcZ_cZtG0

Series Dahmer – Monster : The Jeffrey Dahmer Story menjadi incaran para pecinta film bahkan langsung trending di minggu pertama rilis. Akan tetapi, series ini memicu beberapa kontroversi. Salah satunya di mana sang produser, Ryan Murphy dan Ian Brennan, terlalu bertele-tele menceritakan masa kecil Jeff Dahmer. Hal ini menyebabkan perubahan pemikiran penonton yang semula membenci Dahmer karena kekejiannya, berubah menjadi iba karena latar belakang kehidupannya yang kurang harmonis sejak kecil.

Series ini tidaklah bermaksud mengubah pola pikir penonton agar memahami apa yang melatarbelakangi Dahmer menjadi pembunuh keji, melainkan memberikan pesan kepada para penonton agar tidak menyepelekan masalah mental seseorang. Selain itu juga memberikan pengingat kepada setiap manusia untuk lebih peduli dengan sekitarnya.

 

Penulis : Kartika Sari

Editor : Andika Syafitri Pratami

 

Baca juga : Enola Holmes: Simbol Emansipasi Wanita Era Victorian 


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *