Kenaikan Harga BBM di Indonesia yang Mencapai 30% Disoroti Media Asing

ALINEA – Kenaikan harga bahan bakar minyak di Indonesia mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) baik BBM bersubsidi maupun non-subsidi. Hal tersebut berhasil menarik perhatian dunia. Berbagai media asing beramai-ramai menyoroti kenaikan harga BBM di Indonesia.

Sebuah portal berita asal Amerika Serikat, yaitu ABC News menulis laporan “Indonesia hikes fuel prices by 30%, cuts energy subsidies” pada Sabtu (3/9/22) waktu setempat.

Harga bahan bakar telah meningkat sekitar 30% di seluruh Indonesia setelah pemerintah mengurangi beberapa subsidi mahal yang membuat inflasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu termasuk yang terendah di dunia,” tulis ABC News.

Antrean panjang pembelian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Gayamsari, Toriyo, Bendosari, Sukoharjo, Sabtu (3/9/22). (Solopos.com/Tiara Surya Madani)

Selain itu, outlet berita asal negeri tetangga, Singapura, The Strait Times, yang menyebutkan kenaikan harga BBM mencapai 32 persen. Menurut laporan itu, Presiden RI Joko Widodo menyebut keputusan untuk menggerek harga BBM di Indonesia sebagai ‘opsi terakhir’ yang tentunya berat untuk dilakukan.

“Pemerintah berkomitmen untuk memastikan penggunaan subsidi dan dana masyarakat tepat sasaran. Subsidi harus lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin,” kata Jokowi.

Portal berita asal Uni Emirat Arab, Al Arabiya juga menggambarkan hal yang serupa. Mereka menyebutkan, meski terdapat resiko protes warga secara massal, pemerintah Indonesia tetap menaikkan harga BBM.

“Indonesia telah menaikkan harga bahan bakar besubsidi sekitar 30% pada hari Sabtu, Ketika pemerintah bergerak untuk mengendalikan subsidi yang membengkak, meskipun ada risiko protes massal,” terang media tersebut.

Selain itu, media asing yang ikut menyoroti kenaikan harga BBM di Indonesia, yaitu Bangkok Post dan Channel News Asia.

Sumber : CNN Indonesia

Sejak Sabtu (4/9/2022), Pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan harga BBM. Presiden Joko Widodo menyebutkan peningkatan subsidi dari APBN sebagai alasan dibaik kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar.

“Yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi mengalami penyesuaian,” ujar Jokowi.

Kenaikan harga BBM ini memicu banyak aksi protes di berbagai daerah baik oleh mahasiswa ataupun buruh. Di Makassar, Sulawesi Selatan, sejumlah mahasiswa bahkan sempat menyandera truk tangki milik Pertamina untuk memblokade jalan sebagai aksi protes.

Penulis : Aiko Putri Tanjaya
Editor : Indah Nur Shabrina

Baca juga : Viral! 3 Spot Kulineran di Pasar Kranggan


 


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *