ALINEA – Halo, Liners! Dari berbagai banyaknya olahan fermentasi di dunia, apakah Liners menyukai salah satunya?
Makanan fermentasi ialah makanan yang melibatkan penguraian gula oleh bakteri dan ragi. Maka dari itu, makanan ini akan membantu memperbanyak jumlah bakteri yang ada di usus. Selain mampu menyehatkan tubuh, proses ini juga mampu membuat makanan menjadi tetap awet.
Olahan ini memang terkadang tidak banyak orang yang suka. Tapi, Liners tau nggak sih, kalau di dalam makanan fermentasi sangat banyak manfaat yang bisa diperoleh?
Sebelum menyajikan apa saja makanan fermentasi yang kamu wajib coba, yuk kita simak dulu manfaatnya bagi kesehatan!
1. Membantu Sistem Kekebalan Tubuh
Makanan fermentasi mampu membantu sistem kekebalan tubuh, karena makanan fermentasi mampu memperbanyak jumlah bakteri baik di dalam usus. Sebab, usus adalah bagian yang paling berpengaruh terhadap kekebalan tubuh.
2. Membuang Racun Dalam Tubuh
Kandungan asam dan bakteri pada olahan fermentasi mampu meluruhkan racun dan logam berat dalam tubuh (proses detoksifikasi). Pembuangan tersebut dibantu oleh sumber nutrisi baik pada olahan ini.
3. Menyerap Nutrisi dengan Baik
Makanan fermentasi dapat menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Selain itu, juga mampu membantu enzim pencernaan menyerap nutrisi lebih banyak pada makanan yang dikonsumsi.
4. Menurunkan Tekanan Darah dan Melawan Kanker Prostat
Menurut sebuah penelitian berjudul Current Opinion on Lipidology (2006), susu yang telah difermentasi mampu menurunkan tekanan darah tinggi.
Olahan fermentasi juga kaya akan kandungan vitamin K2 yang mampu mengurangi risiko kanker prostat.
5. Meningkatkan Mood
Makanan fermentasi yang kita konsumsi, nantinya akan masuk ke sistem perncernaan. Lalu, sel saraf akan membantu sistem pencernaan mengirimkan sinyal menuju otak. Hal inilah yang nantinya akan membuat mood atau perasaanmu menjadi lebih baik.
Nah, sekarang kita simak berbagai macam makanan fermentasi yang wajib kamu nikmati yuk!
SUSU KEFIR
Liners tentu pernah mencoba yogurt, kan? Nah, susu kefir ini serupa, namun tak sama dengan yogurt.
Susu kefir ini diolah dengan biji kefir, kemudian difermentasikan dengan ragi dan bakteri. Meski mirip dengan yogurt, tapi susu ini memiliki tekstur yang lebih cair dan rasa yang lebih tajam.
Daripada yogurt, susu kefir mengandung probiotik tiga kali lebih banyak yang mampu membantu memecah laktosa. Maka dari itu, kandungan gula dalam susu kefir ini dapat dengan mudah dicerna.
TEH KOMBUCHA
Selanjutnya ada Teh Kombucha, teh fermentasi khas Tiongkok. Teh ini difermentasi selama sekitar 7 hari dengan bahan-bahan dasar yaitu teh, gula, starter mikroba, dan ragi.
Kandungan bakteri dalam teh ini membuat aromanya sangat tajam. Meski begitu, rasa asam dan aroma yang tajam seperti cuka ini mampu memberikan dampak baik pada tubuh.
SUP MISO JEPANG
Sup miso asal Jepang ini merupakan salah satu olahan fermentasi yang Liners harus coba. Terbuat dari bahan gandum, beras (atau kacang kedelai), dan jelai (barley). Sup ini difermentasikan dengan garam dan kōji, yaitu salah satu jenis jamur yang membantu proses fermentasi.
Selain kaya probiotik, sup lezat ini juga mengandung vitamin B dan antioksidan yang baik bagi tubuh. Maka dari itu, sup ini dapat menjadi pilihan untuk kamu yang mempunyai masalah pada pencernaan.
Baca juga: Yuk Mengenal Segudang Manfaat Chia Seed!
KIMCHI
Nah, kalau yang terakhir ini pasti Liners udah tahu. Yup, Kimchi. Makanan fermentasi khas Korea Selatan ini cukup populer, bahkan sampai di Indonesia. Oleh karena itu, makanan ini dapat ditemukan di berbagai supermarket di Indonesia.
Kimchi terbuat dari bahan dasar sayuran, seperti lobak, mentimun, atau sawi putih. Sayuran ini dicampur dengan menggunakan bumbu pedas yang terdiri dari bubuk cabe, jahe, bawang putih, dan daun bawang. Lalu, disimpan dalam sebuah wadah selama sekitar 3 hari.
Rasa kimchi yang asin bercampur dengan pedas inilah yang mampu melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol.
Nah, Liners, itu dia berbagai manfaat dan macam-macam olahan fermentasi yang kamu wajib coba. Makanan fermentasi memang menyehatkan, namun harus tetap dikonsumsi dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
(Printa Suriyanto)
Leave a Reply