Yogyakarta – Isu Rusia-Ukraina kian makin memanas pasca petinggi Uni Eropa berbeda pendapat soal keanggotaan Ukraina di NATO. Wajar saja, petinggi Uni Eropa belum dapat memastikan status keanggotaan Ukraina.
Sebelumnya dikutip dari Al Jazeera, Selasa (1/3/2020) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Uni Eropa untuk membuktikan keberpihakan mereka kepada Ukraina. Pernyataan itu dideklarasikan Zelensky sehari setelah menandatangani permintaan resmi untuk bergabung dengan kubu Uni Eropa./
Lantas, apa yang mendasari perbedaan pendapat para petinggi Uni Eropa ini?
Kronologi Awal Permintaan Keanggotaan Oleh Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah resmi menandatangani aplikasi untuk keanggotaan Ukraina di Uni Eropa. Hal itu dilakukan beberapa pekan pasca Presiden Rusia Vladimir Putin menggempurkan serangan ke Ukraina.
Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Andri Sybiha lewat akun twitternya membenarkan hal itu.
“(Presiden Zelensky) baru saja menandatangani dokumen bersejarah – aplikasi Ukraina untuk keanggotaan Uni Eropa,” kata Andri seperti dikutip di Reuters.
Langkah itu dilakukan Zelensky beberapa jam setelah merilis video yang meminta Uni Eropa untuk menjadi anggota dan menyerukan pasukan Rusia untuk pulang.
Zelensky mendesak UE untuk mengizinkan Ukraina masuk sesegera mungkin sebagai “prosedur khusus baru,” yang ia tidak jelaskan lebih lanjut.
“Tujuan kami adalah untuk bersama semua orang Eropa dan, yang paling penting, menjadi setara. Saya yakin ini adil. Saya yakin kami pantas mendapatkannya. Saya yakin semua ini mungkin,” ujar Zelensky.
Ukraina Belum Diakui Sebagai Kandidat Resmi Anggota UE
Meskipun sudah menjadi bagian dari perjanjian asosiasi kerja sama ekonomi dan politik dengan UE sejak 2017. Hingga saat ini, Ukraina belum diakui secara resmi sebagai kandidat keanggotaan UE.
Presiden Zelensky menulis di Twitternya, Sabtu lalu mengatakan kalau dia telah berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Di lain sisi Zelensky membuat permohonan secara terbuka untuk aksesi Ukraina ke dalam UE dan membahas masalah keanggotaan ini dengan para pemimpin Eropa.
“Ini adalah momen penting untuk menutup diskusi lama sekali dan untuk selamanya dan memutuskan keanggotaan Ukraina di UE.”
Michel lalu menanggapi dalam tweetnya “#Ukraina dan rakyatnya adalah keluarga. Dukungan konkret lebih lanjut sedang dalam perjalan,”
Uni Eropa Janji Bahas Permohonan Bergabungnya Ukraina
Seminggu setelah Uni Eropa berjanji akan membahas permohonan bergabungnya Ukraina. Presiden Dewan Eropa Charles Michael mengatakan pihak Uni Eropa mendukung Ukraina untuk meringankan penderitaan atas nama kemanusiaan.
“Kami akan membahas permohonan keanggotaan Ukraina dalam beberapa hari ke depan,” kata Michel lewat akun Twitter resminya, Senin, (28/2/2022)
“Solidaritas, persahabatan, dan bantuan Uni Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Ukraina tidak tergoyahkan,” kata dia.
Petinggi Uni Eropa sudah dijadwalkan akan membahas permasalahan Ukraina pada Rabu (9/3/2022) waktu Versailles, Prancis. Namun, pembahasan itu tak membuahkan hasil. Para petinggi Uni Eropa belum juga dapat menentukan apakah Ukraina dapat bergabung atau tidak.
“Tetapi pertanyaannya adalah apakah mereka akan menemukan kesepakatan atau [diskusi] akan melebar,” kata salah satu petinggi Uni Eropa tak disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Rabu (9/3/2022).
Leave a Reply