ALINEA – Pandemi COVID-19 memberikan banyak dampak di berbagai sektor, terutama sektor pariwisata dan ekonomi. Untuk menekan penurunan profit akibat pandemi, pengusaha batik di Kota Solo berinovasi membuat batik bermotif corona. Perusahaan Batik Mahkota Laweyan bekerjasama dengan Perusahaan Batik Toeli Laweyan menciptakan motif batik corona. Menurut pemilik Perusahaan Batik Mahkota Laweyan, Alpha Febela Priyatmono, ide tersebut muncul dari dampak pandemi corona yang menyerang perekonomian.
Batik motif corona tersebut memiliki makna mendalam yang mengangkat sisi positif dari masa pandemi COVID-19. Alpha menjelaskan, motif gelembung yang tersekat-sekat dapat menggambarkan kelompok masyarakat terkecil yaitu keluarga. Biarpun ruang geraknya menjadi terbatas akibat pandemi ini, antar keluarga masih dapat berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai media sosial. Tak hanya itu, gelembung-gelembung berukuran besar di sekitar gambar coronavirus tersebut bermakna hikmah kebijakan physical distancing, mengharuskan berada di rumah. Hal itu akhirnya memberi banyak waktu berkumpul dengan keluarga.
Alpha menjelaskan, makna dalam motif batik memang menjadi suatu hal yang penting. Oleh karenanya, Alpha mengatakan, Batik Mahkota Laweyan tak sekadar menciptakan motif batik corona, namun juga menyampaikan makna di baliknya.
Dalam proses pengerjaannya, Perusahaan Batik Mahkota Laweyan bekerjasama dengan Batik Toeli Laweyan. Untuk pembuatan pola batik corona dikerjakan oleh Perusahaan Batik Toeli Laweyan dalam jangka waktu tidak lebih dari seminggu. Dalam pembuatan polanya, batik ini dikerjakan oleh tiga penyandang tuna rungu. Sedangkan, proses penjiplakan pola dan pewarnaan dikerjakan oleh Perusahaan Batik Mahkota Laweyan selama dua minggu oleh dua pengrajin batik.
Baca juga: Ajak Anak Belajar Selama #DiRumahAja dengan 4 Aplikasi Ini!
Selain diperjualbelikan di outlet batik, batik corona ini juga merupakan pesanan pelanggan. Alpha berharap adanya inovasi baru ini dapat meningkatkan semangat sesama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini termasuk perajin batik agar tetap berkembang dan berinovasi serta beradaptasi dengan kondisi pandemi.
(Dika Pradana)
Leave a Reply