ALINEA – Siapa yang sering sakit gigi? Hayo ngaku liners. Kita semua pasti pernah mengalami sakit gigi ya liners. Nah, kali ini Alinea akan mengajak liners untuk mengenal permasalahan kesehatan gigi dan mulut kita.

Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 nih liners, masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia (3,58 miliar jiwa).

(Gambar ilustrasi) sumber : Google

Apa pengaruhnya untuk kita? Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, di antaranya menurunnya kesehatan secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di sekolah atau tempat kerja.

Penyakit dan Gangguan pada Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut FDI (Fédération Dentaire Internationale/World Dental Federation), permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut adalah:

kesehatan gigi perlu dijaga
Seorang anak yang mengalami karies gigi
sumber : Google

1. Karies gigi atau kerusakan gigi

Karies merupakan penyakit paling umum dan banyak dialami oleh orang di dunia. Karies disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan gigi, dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar. Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, prevalensi karies di Indonesia adalah sebesar 88,8% dengan prevalensi karies akar sebesar 56,6%. Prevalensi karies tertinggi terdapat pada kelompok umur 55-64 tahun (96,8%).

tidak hanya gigi, gusi juga harus dijaga kesehatannya
Sumber : Google

2. Gangguan pada gusi (periodontal)

Periodontal merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa. Gangguan ini diawali dengan gingivitis (pembengkakan pada gusi akibat plak) yang jika tidak diobati akan menjadi periodontitis (infeksi yang dapat menghancurkan gigi dan jaringan sekitarnya). Periodontal dapat berdampak serius dalam kehidupan sehari-hari seperti kesulitan dalam menguyah, berbicara, dan kehilangan gigi.

3. Kanker

Kanker mulut merupakan satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak menyerang manusia. Kanker mulut menyerang bagian mulut secara signifikan, seperti bibir, gusi, lidah, kerongkongan, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, dan bagian bawah mulut. Kanker mulut dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Penyebab utama dari kanker ini umumnya adalah konsumsi rokok dan alkohol.

Penyakit pada gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 penyakit yang paling banyak terjadi di dunia. Sementara di Asia Pasifik, kanker mulut menjadi urutan ke-3 jenis kanker yang paling banyak diderita.

Mengutip dari infodatin yang terbit pada 2019, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.

Faktor Risiko Kesehatan Gigi dan Mulut

Sumber : Google

1. Konsumsi gula berlebih

Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut. Bakteri dalam mulut mengubah gula menjadi asam yang dapat mengikis enamel pada gigi. Semakin tinggi tingkat konsumsi gula dalam sehari, maka semakin tinggi pula resiko untuk mengalami karies gigi.

Sumber : Google

2. Merokok

Merokok meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada gusi dan kanker mulut. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan noda pada gigi (staining), napas berbau tidak sedap, kehilangan gigi permanen, dan kehilangan sensitivitas pada indera perasa dan penciuman.

3. Konsumsi alkohol

Alkohol dapat menyebabkan iritasi pada mulut dan kerongkongan. Sel yang mengalami iritasi akan berupaya memperbaiki diri sendiri dan dapat menjadikan terjadinya perubahan (DNA) yang menjadi awal dari terjadinya kanker mulut. Konsumsi alkohol bersamaan dengan konsumsi rokok beresiko lebih tinggi untuk menyebabkan kanker mulut dan kerongkongan dibandingkan dengan hanya mengonsumsi alkohol atau rokok saja.

Baca juga: 5 Manfaat Kandungan Niacinamide untuk Merawat Wajah

4. Kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut

Buruknya perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat menyebabkan terbentuknya plak dan meningkatkan perkembangan bakteri dalam mulut. Sikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida dapat mengurangi pertumbuhan bakteri dan mencegah timbulnya plak.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit pada gigi dan mulut adalah:

  1. Membiasakan perilaku menjaga gigi dan mulut seperti menyikat gigi 2 kali sehari dan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Dan, terutama sikat gigi sebelum tidur ya liners.
  2. Menghindari faktor risiko seperti makan manis sebelum tidur, merokok, dan mengonsumsi alkohol.
  3. Memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter.
  4. Sering makan buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk dan jambu, agar terhindar dari sariawan.

Kalau liners sudah paham bagaimana bahayanya tidak menjaga kesehatan gigi, gusi, dan mulut, ayo mulai sekarang liners lebih rajin merawatnya! Supaya terhindar dari berbagai penyakit seperti yang sudah disebutkan.

(Ervine Ari)