Pemkot Yogyakarta Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Sumber: antaranews.com

ALINEA – Pemerintah Kota Yogyakarta tengah melakukan persiapan memasuki musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada akhir bulan Oktober. Mengingat intensitas hujan di tahun ini 40% lebih besar dari tahun sebelumnya, potensi terjadinya bencana Hidrometeorologi akan semakin tinggi.

Dikutip dari website Tribun Jogja Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan menyatakan pemerintah sedang mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi akibat dari musim penghujan tahun ini.

“Kalau terjadi tanah longsor, kami sudah siapkan Bronjong dan karung pasir. Ada sekitar 1.000, banyak. Tentu kami harus lakukan sosialisasi, apalagi dengan adanya fenomena La Nina. Kami sosialisasi secara berjenjang. Sudah ada forum dan lembaga tingkat masyarakat juga berfungsi, relawan sudah siaga. sehingga jika terjadi Kedaruratan responnya cepat,” jelasnya.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta juga telah menebang pohon-pohon perindang yang beresiko tumbang akibat angin kencang. DLH juga menghimbau masyarakat untuk memangkas pohon di sekitar area pemukiman agar tidak merusak fasilitas milik warga.

Sebagian besar pemukiman yang berisiko terdampak longsor dan banjir saat ini sudah memiliki KTB (Kampung Tangguh Bencana) dalam memberikan koordinasi bila terjadi suatu hal yang membutuhkan tindakan evakuasi. Sosialisasi oleh KTB akan terus dijalankan guna menyadarkan dampak terburuk dari musim penghujan yang bisa saja berbahaya bagi masyarakat.

Pemerintah akan melaksanakan program M3K (mundur, madep, munggah kali) dengan harapan pemukiman warga yang memiliki resiko longsor dapat diantisipasi dari sekarang. Selain itu, pengecekan dan perbaikan terhadap talut sungai sedang dalam proses.

Melansir dari website resmi BMKG DIY, menunjukkan bahwa sejak akhir September 2020 terdapat penambahan signifikan dari debit air sungai. Beberapa daerah di Yogyakarta seperti Sleman dan Kulonprogo memiliki resiko terkena bencana Hidrometeorologi. Hidrometeorologi ini seperti bencana banjir, longsor, angin kencang, dan pohon tumbang, sebagai dampak dari fenomena La Nina.

BPBD Yogyakarta menghimbau masyarakat khususnya di daerah bantaran sungai untuk tetap jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai dan rutin melaksanakan ronda mengamati ketinggian air sungai. (Aisyah Amardhani)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *